Seperti Ini Tahapan Pembangunan Kilang yang Dicapai Pertamina
Bahkan, untuk mencari partner saja, membutuhkan waktu panjang, yang bisa mencapai 2-3 tahun.
“Tentu saja (bukan seperti pekerjaan Bandung-Bondowoso yang dalam semalam bisa membuat Prambanan). Banyak tahapan dilalui. Akan ngebor saja banyak tahapannya, apalagi proyek strategis seperti ini,” jelas Mamit.
Sementara untuk kilang Tuban, Mamit juga melihat adanya perkembangan yang sangat krusial, yaitu penjajakan partnership dengan Rosneft.
Padahal seperti diketahui, salah satu tahapan awal yang paling sulit adalah pencarian partner itu sendiri.
“Pencarian partnership tersebut memang tidak mudah. Sebab, masing-masing pihak memiliki feasibilities study. Misal terkait nilai keekonomian dan nilai proyek, masing-masing memiliki pandangan berbeda,” kata Mamit.
“Jadi untuk Tuban, tinggal menunggu realisasinya dalam bentuk apa. Tetapi minimal bisa engineering-nya dulu,” imbuh Mamit.
Begitu pula ketika memasuki tahapan pekerjaan EPC, menurut Mamit, tidak serta merta setelah deal, langsung membangun. Karena harus ada studi kelayakan lagi untuk tahapan engineering.
Baru setelah itu melakukan design engineering. Dan kalau sudah disetujui, barulah tahap finalisasi lagi mengenai design engineering terlebih dahulu sebelum memasuki tahap konstruksi.
Pertamina juga selalu berdiskusi dengan Dirjen Migas terkait percepatan pembangunan kilang melalui proyek RDMP dan GRR.
- Lewat PGTC 2024, Pertamina Siap Kolaborasi Hadapi Trilema Energi
- Hardiknas 2024: Pertamina Goes To Campus Siap Hadir di 15 Kampus, Catat Waktunya!
- Komitmen Atas Keterbukaan Informasi, Pertamina Raih 7 Penghargaan SPS Awards 2024
- Selamat, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari KLHK, Ini Daftar Namanya
- 3 Hari Digelar, Karya Nyata Fest Vol 6 Pekanbaru Raup Transaksi Hingga Rp 668 Juta
- Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Berkolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan