Serang Libya, AS Terancam Bangkrut

Kadhafi Semangati Pendukung, Koalisi Terancam Pecah

Serang Libya, AS Terancam Bangkrut
Serang Libya, AS Terancam Bangkrut
Apa pun tengara yang disampaikan Hillary, yang pasti kemunculan Kadhafi di teras Bab Al Azizia itu, meski tak lama, sudah cukup menandakan betapa gempuran pasukan koalisi selama ini tidak sampai melemahkan dia dan pasukannya.

Di Misrata, kota di Libya Barat yang masih dikontrol pemberontak, misalnya, loyalis Kadhafi terus merangsek dengan tank dan persenjataan berat. Sebanyak 40 orang -sebagain besar warga sipil- dikabarkan tewas karena serangan pasukan pemerintah.  Kubu pemberontak kesulitan melawan karena kalah persenjataan. Misrata mungkin tidak lama lagi jatuh lagi ke pasukan Kadhafi. Begitu pula di Ajdabiya, kota penting yang menjadi penghubung Libya Barat dengan Libya Timur.

Meski empat hari beruntun terus digempur koalisi, kekuatan pro-Kadhafi sama sekali tidak melemah. Upaya pemberontak yang berada di pinggiran kota untuk masuk ke jantung kota selalu dihalau pro Kadhafi. "Saya juga heran bagaimana mereka (pro-Kadhafi) bisa tetap bertahan di tengah gempuran bertubi-tubi (di Ajdabiya). Mungkin mereka bersembunyi di bawah tanah," kata salah seorang tentara pemberontak kepada The Guardian.     

Kubu pemberontak memang sangat bergantung kepada bantuan serangan dari pasukan koalisi. Sebab, selain kalah senjata, mereka lemah dari sisi organisasi dan komunikasi akibat tidak adanya kepemimpinan yang jelas. Kebanyakan di antara mereka dahulu adalah warga sipil yang otomatis tidak punya pengalaman tempur.

TRIPOLI - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton boleh berkoar bahwa ada tanda-tanda Muammar Kadhafi mulai mencari exit strategy. Tetapi,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News