Sertifikasi Ekspor Pertanian Asal Sulut Meningkat Tajam

Sertifikasi Ekspor Pertanian Asal Sulut Meningkat Tajam
Petugas dari Kementan mengecek semangka yang akan diekspor. Foto: Kementan

Ekspor tersebut mencakup 30 jenis komoditas yang nilainya mencapai Rp. 1 triliun. Angka tersebut melesat tajam dibandingkan tahun 2018 yang menurut Junaidi hanya sebanyak 322 ribu ton.

Junaidi juga menjelaskan data produk pertanian yang dilepas Kepala Barantan pada kesempatan kali ini yakni dengan total 6.947 ton atau senilai Rp19,4 miliar.

Komoditas tersebut berupa tempurung kelapa, fully, kopra expeller, cengkeh dan nutmeg (biji pala). Dengan tujuan 13 negara mitra dagang diantaranya seperti Rusia, Jerman, UK, Australia, Hongkong, India, New Zealand, Tiongkok dan Belanda.

Sesuai arahan presiden, program peningkatan investasi dibidang pertanian terus didorong peningkatannya. Kementan sendiri lewat Barantan pada Rabu, 18 September lalu mengundang tidak kurang dari 172 calon investor, khusuanya dibidang fumigasi, kemasan kayu, rumah walet dan pemrosesan sarang walet agar menambah investasinya.

Barantan berjanji memberikan kemudahan dalam berbagai bidang untuk meningkatkan investasi dan ekspor dibidang tersebut.

Menurut Jamil, setidaknya ada lima kebijakan yang saat ini sedang dijalankan. Di antaranya proses layanan yang melalui online single submission atau disingkat OSS, layanan informasi peta komodutas pertanian ekapor iMace, inovasi health and phytosanitary certificate atau e-Cert, layanan in line inspection dan program pelatihan bagi calon eksportir milenial melalui Agro Gemilang.

"Jika ada kendala lintas kementerian atau instansi segera kita selesikan, bisa lewat koordinasi atau terjun lapangan langsung," pungkas Jamil.(jpnn)

Apresiasi juga diberikan kepada petani yakni berupa bantuan baik benih maupun teknologi dan telah disiapkan oleh Kementerian Pertanian.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News