Setelah Jadi Menteri, Nyali Andrinof Pindahkan Ibu Kota Kok Loyo

Setelah Jadi Menteri, Nyali Andrinof Pindahkan Ibu Kota Kok Loyo
Setelah Jadi Menteri, Nyali Andrinof Pindahkan Ibu Kota Kok Loyo. Foto JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com JAKARTA -- Sejumlah kalangan mulai mempertanyakan kinerja Menteri PPN/Bappenas Andrinof Chaniago yang dianggap belum menunjukkan hasil nyata. Terutama, terkait ide Andrinof saat menjadi pengamat kebijjakan publik yang menyebut perlu ada pemindahan ibu kota negara.

Dulu ide itu gencar didengungkan Andrinof. Namun, sejak jadi menteri ia dianggap tidak bernyali mewujudkan hal tersebut.

"Setelah dia (Andrinof Chaniago) jadi menteri dia enggak pernah bersuara lagi. Saya belum pernah dengar dia secara formal membicarakan ide itu. Mana nyali Andrinof yang dulu gencar mau pindahkan ibu kota," ujar pengamat politik Hendri Satrio dalam diskusi 'Ibukota Pindah ke Mana' di Jakarta Pusat, Minggu (8/6).

Sejak tahun 2010, kata Hendri, Andrinof dengan mudah menyampaikan pada publik bahwa pemindahan ibu kota dapat dilakukan dengan biaya Rp 100 triliun. Hal itu dapat diwujudkan dengan kesepakatan bersama stakeholders dan beberapa penyesuaian daerah yang dipilih.

Namun, sejak menjadi menteri, Andrinof tak lagi mengungkapkan ide-ide briliannya terkait kebijakan publik yang selama ini dilontarkannya untuk mengkritik pemerintah.

"Saya sarankan Pak Andrinof, daripada kena reshuffle, sebaiknya membuktikan semua ide-idenya. Termasuk ide, pemindahan ibu kota negara," kata Hendri.

Sebagaimana diberitakan, saat menjadi pengamat Andrinof pernah menyebut pemindahan ibu kota dapat dilakukan terutama ke luar Pulau Jawa. Menurutnya, itu bisa membuat pemerintah mempunyai kesempatan lebih baik untuk menata ibu kota sesuai kota-kota modern di dunia.  

Di ibu kota baru Andrinof menyebut pemerintah dapat mewajibkan membuat hunian vertikal sehingga membuat lahan terbuka hijau menjadi lebih banyak dan keadaan kota tertata lebih rapi. (flo/jpnn)


JPNN.com JAKARTA -- Sejumlah kalangan mulai mempertanyakan kinerja Menteri PPN/Bappenas Andrinof Chaniago yang dianggap belum menunjukkan hasil nyata.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News