Setelah Xiaomi Tidak Kepaha

Oleh Dahlan Iskan

Setelah Xiaomi Tidak Kepaha
Dahlan Iskan.

jpnn.com - Uang benar-benar tidak punya nasionalisme. Ini terbukti dua hari lalu: Xiaomi batal go public di Shanghai.

Alasannya sopan: tidak batal, hanya ditunda. Alasan tambahannya: go public dulu di Hong Kong, baru di Shanghai.

Xiaomi kini sudah menjadi perusahaan handphone terbesar keempat di dunia. Setelah Apple, Huawei dan Samsung. Atau terbesar ketiga di Tiongkok: setelah Huawei dan Oppo.

Nama besarnya telah lama ditunggu: kapan go public. Pasti akan heboh. Pasti akan jadi bintang di pasar modal.

Tapi Xiaomi jual mahal. Tidak kepaha…eh…kesusu. Atau modalnya memang kuat. Dia kuatkan dulu perusahaan.

Memang ada rencana go public. Tapi tunggu dulu. Sampai Xiaomi benar-benar seksi dulu. Seperti sekarang ini.

Begitu memutuskan go public tidak tanggung-tanggung: ingin mendapatkan uang dari pasar modal sebesar Rp 140 triliun.

Hanya pasar modal Hong Kong, Tokyo, London atau New York yang mampu mewadahi angka itu. Maka Xiaomi memutuskan masuk pasar modal Hong Kong: sebuah pasar modal yang paling liberal di dunia.

Uang benar-benar tidak punya nasionalisme. Ini terbukti dua hari lalu: Xiaomi batal go public di Shanghai.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News