Sewindu Tsunami, Air Mata Bercucuran
Kamis, 27 Desember 2012 – 07:49 WIB

Menangis: Warga Aceh Barat berdoa sambil menangis di kuburan massal Ujung Karang, Meulaboh, saat peringatan delapan tahun tsunami, Rabu (26/12). Foto: Deny Sartika/Rakyat Aceh
Sedangkan warga gampong yang berada di kecamatan Meuraxa seperti gampong Lampulo kecamatan Baiturrahman juga melaksanakan zikir di masjid gampong. Sedangkan gampong Pie dan Cot Lamkuweuh kecamatan Meuraxa mengadakan zikir pada malam hari, Rabu (26/12) di Meunasah masing-masing.
Sementara, mengenang delapan tahun bencana gempa dan tsunami, ribuan Masyarakat kabupaten Aceh Barat memanjatkan doa bersama di kuburan massal Ujung Karang, Meulaboh. Ramai peserta doa bersama larut dalam suasana pilu dan sedih saat memanjatkan doa bagi para syuhada tsunami, Rabu (26/12) di Meulaboh.
Larut dalam suasana duka demikian, juga terlihat di Kupiah Meukutop Teuku Umar, Desa Ujung kalak, Kecamatan Johan Pahlawan. Di batu putih tersebut, juga terlihat ratusan masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Pejuang Korban Tsunami (GPRS), memanjatkan doa dan zikir bagi para korban tsunami.
Sementara Bupati Aceh Barat, H. T. Alaidinsyah (Haji Tito), menuturkan, kegiatan doa bersama tersebut untuk memunajatkan kepada Allah SWT, agar saudara-saudara yang gugur dalam musibah bencana tsunami pada thun 2004 lalu, mendapatkan ampunan dosa serta mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT.
TANGGAL 26 Desember 2004. Itulah hari paling bersejarah dan tragedi yang tak bisa dilupakan oleh masyarakat Aceh. Rabu kemarin (26/12), peristiwa
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu