Sewindu Tsunami, Air Mata Bercucuran

Sewindu Tsunami, Air Mata Bercucuran
Menangis: Warga Aceh Barat berdoa sambil menangis di kuburan massal Ujung Karang, Meulaboh, saat peringatan delapan tahun tsunami, Rabu (26/12). Foto: Deny Sartika/Rakyat Aceh
Sedangkan di Bireuen, memperingati 8 tahun tsunami, pemerintah kabupatennya mengelar doa bersama, diikuti seluruh pegawai negeri sipil dan pihak terkait dari instansi vertikal serta masyarakat, Rabu (26/12) pagi, di Masjid Agung, Kota Bireuen.

Penyampaian nasehat keagamaan melalui ceramah disampaikan oleh Tgk Nasrudin Judon dari Jeunieb. Hal itu, dikatakan Kadis Syariat Islam, Bireuen, Drs Jamaluddin,SE,MM, saat arahan usai pelaksanaan doa bersama. Peringatan sewindu tsunami itu, mengangkat tema, dapat menjadi momentum bangkitnya Aceh Serambi Mekkah Jaya.

Sekda Bireuen, Zulkifli,ST mewakili Bupati Bireuen, mengharapkan, peringatan dilaksanakan melalui doa bersama itu dapat menjadi renungan dan ada hikmah, guna meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah,S.W.T. Juga sebagai bentuk komitmen kuat Pemkab Bireuen, untuk melaksanakan pemerintahan yang bersih dan islami sesuai dengan Syariat Islam.

Sementara itu, petugas terkait, melalui pengeras suara baik secara berkeliling di pusat kota dan di beberapa Meunasah juga mengumumkan, sebagai bentuk duka memperingati peristiwa itu, masyarakat Bireuen dihimbau untuk menaikkan bendera merah putih, setengah tiang, mulai Rabu (26/12) hingga beberapa hari ke depan.(*)

TANGGAL 26 Desember 2004. Itulah hari paling bersejarah dan tragedi yang tak bisa dilupakan oleh masyarakat Aceh. Rabu kemarin (26/12), peristiwa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News