Shahnaz Haque Bagi Tip Jadi Orang Tua Milenial

Shahnaz Haque Bagi Tip Jadi Orang Tua Milenial
Shahnaz Haque (jilbab merah) meladeni permintaan foto bareng. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SIDOARJO - Artis cantik Shahnaz Haque kemarin hadir di SD Muhammadiyah 1 Sidoarjo. Dia banyak berbicara tentang kegiatan parenting. Menurut Shahnaz, orang tua harus mau menjadi pendengar yang baik untuk anak. Apa pun cerita anak didengarkan tanpa menghakimi. Dengan begitu, orang tua bisa memahami kemauan mereka. ''Jangan berbicara terus. Harus mendengar mereka (anak) juga,'' ujarnya.

Kegiatan yang diselenggarakan di Aula Ar Fahruddin SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo itu dihadiri ratusan orang tua dan siswa. Mulai kelas II hingga V. Mereka sangat antusias mengikuti kegiatan bertema Menjadi Orang Tua Generasi Milenial itu.

Shahnaz menyebut anak-anak zaman now itu pandai. Mereka bisa mendapat informasi dari internet. Melalui YouTube yang menyajikan beragam tutorial. Akan lebih baik bila informasi tersebut didapat dari orang tua. ''Karena itu, orang tua harus banyak membaca,'' paparnya. ''Menjadi orang tua memang tidak ada sekolahnya. Tetapi, tiap orang bisa mempelajarinya,'' lanjutnya.

Istri Gilang Ramadhan tersebut mengingatkan orang tua agar memahami karakter setiap anak. Anak pertama beda dengan anak kedua maupun ketiga. Pemahaman karakter tersebut akan mendekatkan anak dengan orang tua. Hubungan yang terjalin semakin harmonis dengan komunikasi yang didasari saling memahami. ''Kalau anak marah, biarkan saja dulu, beri waktu. Setelah reda, baru berbicara,'' ucap ibu tiga putri itu.

Tidak sekadar berbagi pengalaman menjadi orang tua, Shahnaz juga meladeni permintaan foto para orang tua dan siswa. Dengan sabar, dia meladeni satu per satu permintaan foto. Baik wefie maupun foto bersama. Termasuk dengan guru dan para panitia.

Kepala SD Muhammadiyah 1 Sidoarjo Enik Chairul Umah mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan agar komunikasi antara anak dan orang tua berjalan lancar. Dari survei yang dilakukan, dia menemukan masalah pada beberapa anak karena komunikasi yang tidak lancar dengan orang tuanya. ''Harus sama-sama, seimbang (komunikasinya),'' katanya.

Hal itu diakui Wisnu Widyarini, salah seorang wali murid. Orang tua sering kali memaksakan kehendak pada anak. ''Bagi orang tua baik, tetapi ternyata tidak pas untuk anak,'' ucapnya. ''Sekarang sudah paham. Sebagai orang tua harus tahu maunya anak apa. Bukan maunya kami,'' paparnya. (may/c15/ai) 


Anak pertama beda dengan anak kedua maupun ketiga. Pemahaman karakter tersebut akan mendekatkan anak dengan orang tua


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News