Si Cantik Peraih Nilai UN Tertinggi, Sttt...Dilarang Pacaran

Si Cantik Peraih Nilai UN Tertinggi, Sttt...Dilarang Pacaran
Annisa Riany KP, peraih nilai UN tertinggi Kelompok IPA se-Sumbar bersama ibunya Antina Maskami. Foto: Syawal/Padang Ekspres

Nisa terbiasa belajar sampai pukul 02.00. Tiga jam kemudian (pukul 05.00), Nisa bangun menunaikan Shalat Subuh. ”Alhamdulillah saya tidak pernah ngantuk selama belajar di sekolah. Kebiasaan ini sudah ditanamkan orangtua sejak SMP,” ujarnya.

Nisa pulang sekolah sekitar pukul 15.30.  Sebelum pulang, Nisa Shalat Ashar berjamaah di mushala sekolah, dan dilanjutkan baca Alquran. Selepas itu, dia pulang atau mengikuti les. 

Lantaran padatnya aktivitas belajar, Nisa terbiasa makan di tempat les atau bimbingan belajar. ”Supaya nggak suntuk, kadang mama mengajak refreshing ke mal, pantai, atau wisata kuliner,” kata Nisa yang mengaku lebih dekat dengan mamanya itu.

Nisa mengaku asupan gizi menentukan agar tetap fokus belajar. Makanya, orangtuanya sangat memperhatikan kandungan nutrisi. “Kalau nggak bergizi, bawaannya ngantuk dan malas,” terangnya. 

Tak melulu belajar, anak tunggal ini rajin Shalat Dhuha dan Tahajud. ”Bagaimana pun ikhtiar harus dibarengi doa,” kata dara kelahiran 13 Agustus 1999 itu.

Menurut rencana, Nisa ingin melanjutkan pendidikan ke ITB. Dia memilih Jurusan Arsitek. ”Saya sejak kecil suka menggambar dan melihat-lihat bagunan bagus,” ucapnya. Guna menggapai cita-cita ini, Nisa tengah giat-giatnya belajar di salah satu lembaga kursus di Padang.

Antina Makami, 50, ibunda Anisa mengamini cerita anaknya itu. Selain kerap mengajak anaknya refreshing, dia selalu mengantar anaknya ke sekolah.

Sebagai orangtua, dia memanjakan anaknya sesuai tempatnya. ”Jika anak salah, kita sebagai orangtua wajib menegur, melarang, mengarahkan dan memberi solusi. Bila sudah begitu, dia bisa mengerti dan tidak mengulanginya lagi,” katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News