Si Walet Milik Bung Karno Nyaris Dipotong-potong

Si Walet Milik Bung Karno Nyaris Dipotong-potong
Enginer TNI Angkatan Udara Mayor Heri Haryadi berfoto di depan mobil Unimog yang telah direstorasi di Rumahnya, Jalan Otter, Komplek Auri Sukaraja, Gunungbatu, Kota Bandung, Sabtu (18/3). Foto: Ahmad Taofik/Bandung Ekspres/JPNN.com

”Kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Catnya sudah terkelupas. Helikopter itu ditaruh begitu saja oleh pemilik rongsokan, sehingga hampir tertimbun ilalang,” ujar Heri.

Menurut dia, helikopter itu didesain untuk presiden, material bagus. Baling-baling ada dua, besar di atas dan kecil di belakang.

Dari risetnya, saat zaman orde lama berkuasa, Bung Karno memiliki empat helikopter.

Sang proklamator itu mendapatkan helikopter dari pemerintah Amerika Serikat sebagai tebusan tentara perang yang hendak dihukum mati di Indonesia.

”Karena Bung Karno itu memiliki kemampuan lobi yang sangat tinggi, akhirnya terjadilah barter antara tawanan perang, seorang agen CIA bernama Allen Pope dengan alat-alat tempur itu,” imbuh dia.

Allen Pope diketahui seorang pemberontak PRRI/Permesta yang berhasil diringkus oleh TNI Angkatan Udara dan menjadi tawanan.

Nah, antara Presiden Soekarno dan John F Kennedy saat itu, menukarkan Allen Pope dengan 10 unit pesawat Hercules C-130 B Short Body, 1 Helli Bell-47J Si Walet, 2 unit Executive Bizjet Jetstar Saptamarga dan Garuda, Mobil VVIP Limousine Chrysler Le Baron.

Sebagai tambahan, Allen Pope adalah seorang tentara bayaran yang ditugasi CIA dalam berbagai misi.

Bukan hal mudah untuk memperbaharui kendaraan tua. Hal ini lantaran sudah tidak ada lagi pabrik spare part kendaraan tua.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News