Si Walet Milik Bung Karno Nyaris Dipotong-potong

Dirinya sengaja mencari kendaraan-kendaraan tua karena ingin menghadirkan sejarah.
”Saya rasa, mengenang sejarah masa lalu dengan menghadirkan barang masa lalu itu lebih otentik. Daripada kita hanya bicara masa lalu saja, lebih baik bergerak mencari peninggalan-peninggalan sejarah itu yang terbengkalai. Lalu kita perbaiki,” ujar dia.
Lanjut dia, karya yang tak kalah membanggakan manakala dia merehab panser tahun 40an. Panser tersebut dipakai tentara untuk perang melawan penjajah Jepang.
”Saya dapatkan Panser di Karangresik, Tasikmalaya. Kondisinya sudah hancur karena 70 tahun mangkrak. Saya mencoba lobi untuk mengambil Panser tersebut,” tandasnya.
Setelah diambil, dirinya mendapat bantuan dari Kodam III/Siliwangi. Kini, Panser tersebut sering dijadikan properti dalam aksi teatrikal peringatan kemerdekaan RI Setiap 17 Agustus.
Selain itu, dirinya juga pernah merenovasi Panser yang kini dipajang di perempatan Jalan Veteran, Jalan Jawa dan Meseum Legiun Veteran.
Dia mengakui, banyak kesulitan dalam menyalurkan hobi restorasi kendaraan tua.
Namun dia meyakini, selama masih punya kemampuan dan kemauan, apapun bisa diatasi.
Bukan hal mudah untuk memperbaharui kendaraan tua. Hal ini lantaran sudah tidak ada lagi pabrik spare part kendaraan tua.
- Soal Polemik Soeharto Pahlawan, Ketum Muhammadiyah Singgung Bung Karno hingga Buya Hamka
- Pesawat PSA Airlines dan Heli Militer Tabrakan di Udara, Donald Trump Murka
- Prabowo Singgung Politikus Senior dan Diplomat, Presiden India Ungkit soal Bung Karno
- Tuduhan Bung Karno Pengkhianat Dicabut, Megawati Berterima Kasih ke Rakyat dan Prabowo
- TAP MPRS Terkait Bung Karno Dihapus, Megawati: Terima Kasih Presiden Prabowo
- Dansa 90