Siaga, Gunung Merapi Memasuki Fase Erupsi, Begini Indikasinya

Siaga, Gunung Merapi Memasuki Fase Erupsi, Begini Indikasinya
Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (6/10/2020). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/aww.

Selain ditandai kemunculan lava pijar dan api diam, indikasi memasuki erupsi ditunjukkan dengan keberadaan gundukan di puncak Gunung Merapi yang diduga merupakan material baru.

"Ini harus terus kita perhatikan. Kalau ini (gundukan) berkembang maka ini adalah kubah lava baru," ungkapnya.

Kemudian terdapat pengangkatan atau pengembangungan di area puncak Merapi terpantau dari satelit yang mengakibatkan sebagian material di puncak mengalami longsor ke arah barat daya.

Hanik menyebutkan, perilaku Gunung Merapi saat ini berbeda dengan erupsi pada 2006.

Menjelang munculnya kubah lava pada 2006 deformasi atau perubahan bentuk Gunung Merapi mengalami penurunan, meski gempa fase banyak (MP) meningkat.

"Sedangkan sekarang meski indikasi magma sudah di permukaan, tepi EDM (deformasi) masih terus terjadi," ucapnya.

Hanik juga mengatakan, meski berdasarkan data pemantauan sampai saat ini erupsi diperkirakan tidak akan sebesar erupsi tahun 2010, namun kemungkinan terjadinya erupsi yang bersifat eksplosif masih ada.

Karena itu, hingga kini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Potensi bahaya akibat erupsi Merapi diperkirakan maksimal dalam radius lima kilometer dari puncak.

BPPTKG menyatakan Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mulai memasuki fase erupsi 2021.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News