Siap Sambut Biodiesel B30, Industri Otomotif Ubah Spesifikasi Kendaraan
Berkaca dari aturan B20, saat itu Hino harus menambah filter tambahan bagi kendaraan.
Karena umur satu filter yang biasanya dapat tahan 20 ribu kilometer (km), jadi berkurang menjadi 10 ribu km.
’’Sekarang tinggal diperhatikan pencampurannya (B30) agar bahan bakar yang dihasilkan sempurna,’’ bebernya.
Santiko berharap ada dampak tidak langsung dari penerapan program biodiesel bagi industri otomotif.
Misalnya, dengan konsumsi minyak kelapa sawit atau CPO yang meningkat, ekonomi Indonesia bisa lebih baik.
’’Bila sektor ekonomi membaik, nantinya bisa meningkatkan permintaan industri otomotif,’’ pungkasnya.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian menyatakan sudah menyosialisasikan persiapan uji coba B30 kepada seluruh pelaku industri.
Khusus untuk industri otomotif, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah meyakinkan bahwa penggunaan bahan bakar B30 tidak akan membuat performa maupun akselerasi kendaraan turun.
Pelaku industri kendaraan komersial menyatakan sudah siap dengan program biodiesel B30 yang diujicobakan pada sejumlah kendaraan diesel.
- Airlangga Dukung Produksi Electric Vehicle untuk Pacu Industri Otomotif
- Airlangga: IIMS 2024 Bisa Pacu Industri Otomotif & Kedepankan Produk Lokal
- Menko Airlangga: Indonesia Siap jadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global
- Menko Airlangga Sebut Industri Otomotif di Indonesia Menyerap 1,5 Juta Tenaga Kerja
- Pakar Optimistis Indonesia Mampu Menciptakan Merek Kendaraan Listrik Lokal
- Pertamina NRE dan VKTR Kerja Sama Mempercepat Transisi Kendaraan Listrik di Indonesia