Sidang Adat di Balai Panjang Tanah Periuk Jambi Selalu Terjaga hingga Kini
Oleh: Andre F. Setyadi

Menurutnya, permasalahan yang dimaksud umumnya berkelindan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat sampai kasus besar.
“Seperti pantang larang bujang gadis, silang sengketa kelompok masyarakat, serta melanggar aturan dan norma yang berlaku,” tambahnya.
Dalam pelaksanaan sidang adat, tidak ada waktu khusus atau tergantung dengan kondisi. Kendati demikian, Jafar mengatakan, umumnya sidang adat berlangsung pada malam hari. Alasannya, di waktu malam semua warga sudah ada di kampung.
“Mereka (para warga) sudah pulang dari bekerja, baik di kebun ataupun ladang,” katanya.
Hal senada disampaikan Tokoh Masyarakat Adat Balai Panjang Tanah Periuk, Haidir. Ia menyatakan sejarah sidang adat di Rumah Tuo memang berlangsung pada malam hari dan bahkan sampai pagi.
Haidir menguraikan, sidang adat diadakan untuk menyelesaikan perkara, mulai dari masalah kecil sampai besar. Meskipun bersifat sidang adat, dalam pelaksanaannya masyarakat sejak dahulu mendasarkan pada hukum agama. “Sidang yang kami laksanakan ini, tetap bersendi pada Al-Qur’an,” kata Haidir.
Hingga kini sidang adat masih berlangsung. Bedanya dengan dahulu, peserta sidang selain seperti yang disebutkan Jafar, juga ditambah kasi-kasi pemerintahan. Haidir menjelaskan, hukum adat yang ditegakkan tidak lepas dari konstruksi Rumah Tuo.
Dalam sejarahnya, rumah adat itu berbentuk segi delapan yang memiliki delapan tiang. Delapan tiang ini yang kemudian menjadi istilah hukum adat.
Sidang adat di Rumah Tuo terikat dengan aturan adat. Menurutnya, aturan yang diberlakukan di Rumah Tuo disesuaikan dengan tata ruang bangunan
- Pengacara Hedon, Rakyat Tekor: Rp 60 Miliar untuk Menyapu Rp 17,7 Triliun
- Cari Remaja Hilang di Hutan Jambi, Tim SAR Gunakan Drone Thermal
- Detik-Detik Motor Terbakar di SPBU di Merangin, Lihat
- Bahlil, Kawulo, Santri, dan Cita-Cita Republik
- Penusukan Anggota Brimob di Jambi Terjadi di Hotel, Kok Bisa?
- Sadis, 5 Pemuda Ini Tusuk Anggota Brimob, Korban Juga Dipukul