Sikap Diam SBY Berpotensi Munculkan Cicak vs Buaya Jilid II
Minggu, 05 Agustus 2012 – 21:18 WIB
JAKARTA - Sekitar 30 aktivis dari lembaga swadaya masyarakat (LSM)anti korupsi yang tergabung dalam Cinta Indonesia Cinta Anti Korupsi (Cicak) mempertanyakan sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang tidak tegas dalam menyikapi persaingan antara Kepolisian RI dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait penanganan kasus korupsi driving simulator. Presiden dianggap gagal menempatkan diri sebagai sosok Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan yang membawahi kepolisian.
Menurut Donal Fariz dari Indonesia Corruption Watch (ICW), Presiden keliru jika menganggap dirinya melakukan intervensi dengan memerintahkan kepolisian taat hukum dan menarik diri dari kasus tersebut. Kepolisian, kata dia, memang seharusnya sudah menarik diri karena sesuai dengan pasal 50 ayat 3 dan 4 Undang-Undang KPK, maka KPK lah yang berhak mengusut kasus tersebut.
"Justru kewajiban konstitusional Presiden untuk meluruskan kekeliruan hukum atas peraturan perundang-undangan di negeri ini, dan tidak malah membiarkannya," kata Donal di gedung KPK, Jakarta Selatan, Minggu (5/8).
Harusnya, kata dia, Presiden paham dengan konflik kepentingan jika kepolisian menyidik para jenderal mereka. "Kalau kepolisian yang menyidik, kita sudah tahu ujungnya nanti bagaimana," sambungnya.
JAKARTA - Sekitar 30 aktivis dari lembaga swadaya masyarakat (LSM)anti korupsi yang tergabung dalam Cinta Indonesia Cinta Anti Korupsi (Cicak) mempertanyakan
BERITA TERKAIT
- Tak Kenal Lelah, Karyawan Polo Ralph Lauren Terus Mencari Keadilan ke MA
- Kemnaker Berkolaborasi dengan BKKBN Gelar Pelayanan KB Serentak di Tempat Kerja
- Bencana di Sulsel Akibat Kerusakan di Area Gunung Latimojong
- Wamenaker Afriansyah Bicara Pentingnya Taspen yang Beri Perlindungan Finansial Bagi ASN
- Kepala BSKDN Minta Pemprov Malut Terapkan Strategi Baru Tingkatkan Inovasi
- Percepat Penanganan Bencana Sumbar, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca