Sikapi Kenaikan Harga Beras dan Cabai, Mendagri Tito Minta Pemda Lakukan Ini
Mendagri Tito mencontohkan Makassar misalnya, di lorong-lorong ditanami cabai dengan menggunakan polybag.
"Nah sebetulnya (cabai) tanaman yang mudah sekali tumbuh, cuma mungkin kurang digerakkan. Ada daerah-daerah yang mewajibkan sampai setiap kelurahan, RW/RT. Ada juga yang mewajibkan ASN-nya untuk menanam cabai. Sebetulnya itu tanpa harus menunggu daerah lain,” terangnya.
Dia menekankan gerakan menanam cabai ini bergantung pada kemauan masing-masing Pemda.
Apalagi dalam rangka mendukung pengendalian inflasi, Mendagri telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Penggunaan Belanja Tidak Terduga (BTT) dalam Rangka Pengendalian Inflasi di Daerah.
Selain itu, aparat penegak hukum juga bersedia mendampingi Pemda agar tidak ragu memanfaatkan BTT untuk mengendalikan inflasi.
“Jangan ragu-ragu, gerakkan gerak tanam cabai, meskipun saat ini memang para petani cabai lagi senang ini, harganya naik, tapi senangnya jangan terlalu berkepanjangan, karena yang konsumennya yang sedih nanti,” ujarnya.
Sementara untuk beras, selain berupaya meningkatkan jumlah produksi dalam negeri, Mendagri Tito juga mendorong Pemda agar terus berkoordinasi dengan Bulog.
Hal ini untuk memastikan persediaan beras Bulog dapat didistribusikan dengan baik.
Mendagri Tito meminta pemda melakukan langkah pengendalian inflasi menyikapi kenaikan harga beras dan cabai, simak selengkapnya
- Menko Airlangga: Kemungkinan Indonesia Resesi 1,5 Persen
- Mensos Risma Tidak Akan Hadiri Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel
- Catatan Ketua MPR: Tetaplah Berhati-hati dan Bijaksana Mengelola Pertumbuhan Ekonomi
- Jelang Rakor Transmigrasi 2024, Kemendes PDTT Imbau Pemda Tuntaskan RPJMN 2020-2024
- Presiden Ingin Urusan Honorer Tuntas Tahun Ini, Pemda Mangkir Layak Diberi Sanksi
- Naik 12,94 Persen, Ekspor Sumsel Maret 2024 Capai USD 503,09 Juta