Silakan Dibaca! Begini Solusi dari Menteri Ida Untuk Pekerja Korban PHK

Silakan Dibaca! Begini Solusi dari Menteri Ida Untuk Pekerja Korban PHK
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah membuka Pembekalan Kewirausahaan (Inkubasi Bisnis In Wall) di Balai Besar Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (BBPPK dan PKK), Bandung, Minggu (19/7). Foto: Kemnaker

Pada kesempatan tersebut, dia mengemukakan bahwa data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2020 menunjukkan, angka pengangguran terbuka (TPT) mencapai 4,99%, atau sebanyak 6.882.200 orang.

Angka tersebut membuat permerintah Indonesia terus berupaya menekan laju pertumbuhan tingkat pengangguran, dan sudah membuahkan hasil dengan penurunan angka TPT pada tahun 2020 ini sebesar 0,02% dibanding tahun 2019.

Namun, sambungnya, capaian yang dihasilkan tersebut diterjang pandemi Covid-19. Pandemi telah melumpuhkan ekonomi, sehingga membuat banyak usaha yang bergerak di sektor pariwisata, transportasi, tekstil, manufaktur, dan pangan yang berhenti atau mengurangi operasinya. Pasokan bahan baku lebih terbatas, dan di sisi lain juga terjadi penurunan permintaan pasar.

“Perusahaan besar dan usaha skala menengah banyak yang menghentikan operasinya. Jutaan pekerja mengalami pemutusan hubungan kerja. Dampak Covid-19 terhadap dunia usaha ini luar biasa,” katanya.

Pihaknya menyatakan bahwa hingga awal Mei 2020, data yang diterima dan terverifikasi sebanyak 1,7 juta orang korban PHK dan pekerja yang dirumahkan. Angka pengangguran diperkirakan bertambah 3 sampai 5 persen.

Dalam mengatasi persoalan tersebut, ia menyakini kewirausahaan dapat menjadi jawaban untuk kembali menarik banyak tenaga kerja. Kementerian Ketenagakerjaan pun disebutnya telah mendesain program kewirausahaan untuk perluasan kesempatan kerja.

Lebih lanjut, dia menyatakan mulai 2021 pihaknya akan melaksanakan program kewirausahaan yang terintegrasi dan berkelanjutan, sehingga bisa secara efektif membentuk wirausahawan-wirausahawan baru dan meningkatkan wirausahawan rintisan sehingga lebih produktif. 

Pilihan tersebut disebutnya menjadi semakin strategis di tengah fakta bonus demografi yang sedang terjadi di Indonesia.

Menaker Ida menyatakan pembekalan kewairausahaan inkubasi bisnis bertujuan memberikan bekal dan pendampingan kepada para peserta, sehingga mampu menjadi wirausahawan yang tangguh, inovatif, kreatif, dan berdaya saing tinggi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News