Simpati Masyarakat ke Prabowo – Sandiaga Turun setelah Ada Puisi Neno Warisman

Simpati Masyarakat ke Prabowo – Sandiaga Turun setelah Ada Puisi Neno Warisman
Neno Warisman di DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (30/1) usai jenguk Ahmad Dhani. Foto: Dedi Yondra/JPNN.Con

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik Ujang Komarudin menyebit, blunder besar dilakukan oleh tim sukses pasangan capres – cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno saat menghadiri acara Malam Munajat 212. Menurut dia, simpati masyarakat terhadap Prabowo - Sandiaga berkurang setelah acara tersebut.

"Memang acara itu merupakan gerakan dari tokoh-tokoh tim sukses pasangan 02. Tentu diharapkan menguntungkan 02. Hanya saja, dalam perjalanannya ada blunder yang dilakukan tim sukses itu. Awalnya diharapkan menguntungkan, tetapi merugikan," kata Ujang saat dihubungi JPNN.com, Senin (25/2/2019).

Ujang membeberkan, salah satu blunder terjadi ketika momen pembacaan puisi oleh Wakil Ketua BPN Prabowo – Sandiaga, Neno Warisman.

BACA JUGA: Viral Ibu-ibu Fitnah Jokowi, Tompi: Kasihan Anak-anaknya

Dalam puisinya, Neno melontarkan kekhawatirannya bahwa umat tidak lagi menyembah Tuhan jika pihaknya tidak memenangi kontestasi politik.

"Harusnya jangan diisi oleh hal yang blunder dan merugikan. Sejatinya, acara itu untuk doa. Doa untuk semua, bukan untuk capres tertentu," lanjut Ujang.

Menurut Ujang, pasangan Prabowo-Sandiaga bakal mendapat simpati besar masyarakat jika acara Munajat berisi doa bagi kebaikan bangsa. Masyarakat akan melihat, tim sukses Prabowo-Sandiaga tidak egois dengan mengutamakan kepentingan bersama.

"Justru kalau berbicara untuk bersama dan bangsa, simpati itu akan dapat. Kalau berbicara untuk kelompok, itu akan jadi persoalan. Karena di sisi lain, terdapat pihak yang enggak suka. Seperti dari lawan politiknya," pungkas dia.

Menurut Ujang Komaruddin, puisi Neno Warisman justru menurunkan simpati masyarakat ke pasangan Prabowo – Sandi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News