Sisi Gelap Algoritma TikTok yang Mengancam Kesehatan Jiwa dan Pikiran Pengguna

TikTok mengatakan kebanyakan dari kebijakan ini tidak lagi digunakan. Tapi pengguna TikTok difabel menuduh aplikasi tersebut masih memberlakukannya.
Salah satunya adalah Paniora Nukunuku.
Direkam di jalan kota Sydney, video TikTok Paniora merupakan campuran dari sketsa komedi kehidupannya sebagai orang difabel, serta ras, dan politik.
"Saya tidak menyangka konten saya mengumpulkan banyak fans, hati saya tersentuh membaca komentar orang-orang yang berkata, 'Saya tidak pernah terpikir ada orang yang terlihat seperti saya,'" katanya.
Seminggu setelah dokumen TikTok itu bocor, Paniora memposting sebuah video orang tidak dikenal yang mengatakan ia seharusnya tidak memiliki izin bagi kaum difabel.
"Video itu dihapus ... tidak tahu kenapa," katanya.
Paniora mengajukan banding dan video itu kembali, namun beberapa video tentang situasi difabelnya juga dihilangkan.
"Saya tahu konten saya memberikan semangat bagi orang seperti saya, yang hidupnya seperti saya, yang berkulit coklat seperti saya. Kalau tidak ada representasi kami di media sosial, sulit bagi mereka untuk menerima diri sendiri."
Penyelidikan ABC menemukan jika algoritma aplikasi ini mengancam kesehatan jiwa dan pemikiran penggunanya
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina