Sistem OSS Belum Mudahkan Industri Properti

Sistem OSS Belum Mudahkan Industri Properti
Ilustrasi perumahan. Foto: Novita/Indopos/JPNN

Jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, penjualan rumah turun 14,47 persen (QtQ). Penurunan penjualan terjadi pada semua tipe rumah.

Danny menuturkan, perumahan semestinya mempunyai potensi besar untuk selalu tumbuh.

”Pertumbuhan penduduk ada, orang dewasa butuh rumah. Tidak ada namanya perumahan tidak laku. Tinggal bagaimana mekanisme dan aturannya berjalan,” kata Danny.

Sementara itu, rumah landed house masih menjadi incaran pembeli. Permintaan, baik rumah primer maupun sekunder, masih tinggi.

Meski demikian, apartemen juga tetap diminati, terutama yang memiliki konsep superblok.

Chief of Corporate Relation Brighton Indonesia Widjaja Santoso mengatakan, suplai rumah primer terutama datang dari luar Surabaya.

Suplai yang tinggi tersebut didukung keberadaan infrastruktur. Respons pasar terhadap rumah primer juga positif.

Bahkan, untuk segmen tertentu, permintaannya tinggi, terutama dengan harga di bawah Rp 1 miliar.

Ketua Realestat Indonesia (REI) Jawa Timur Danny Wahid mengatakan, perizinan yang diperlukan untuk membangun properti cenderung lama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News