Siswa SMA dan SMK Ciptakan 41 Ide Inovatif Cegah Kasus DBD
jpnn.com, JAKARTA - Prestasi Junior Indonesia (PJI), Asia Dengue Voice and Action Group (ADVA) membuat terobosan baru dalam edukasi penanganan demam berdarah dengue (DBD) bagi generasi muda.
Edukasi ini didukung PT Takeda Innovative Medicines (Takeda) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Program itu menyasar para pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) agar memahami sejak dini tentang DBD.
"Aksi individu dan kolektif dari komunitas sangat dibutuhkan untuk mengurangi kasus infeksi dengue hingga mencapai target nol kematian akibat dengue di tahun 2030," kata dr. Agus Handito, S.K.M., M.Epid., Tim Kerja Arbovirosis Kementerian Kesehatan RI dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/7).
Kemenkes pun menyambut baik hadirnya program Dengue Slayers Challenge.
Inisiatif itu selaras dengan Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025, khususnya dalam aspek peningkatan keterlibatan masyarakat dan pengembangan inovasi.
"Kami sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan Takeda, ADVA, dan PJI melalui program edukasi untuk generasi muda ini," ujarnya.
Kasus DBD menjadi isu kesehatan masyarakat yang semakin penting saat ini.
Siswa SMA dan SMK menciptakan 41 ide inovatif untuk mencegah kasus DBD yang kasusnya masih tinggi di Indonesia
- Kunjungi Smart Factory Daewoong, Kemenkes Sebut Ratusan Talenta Muda RI Semangat Bekerja
- Regulasi Tembakau Kembali Menuai Kekhawatiran Industri
- Kasus Perundungan Dokter Aulia Risma di PPDS Undip, Ini Kata Polisi soal Tersangka
- Pekerja Rokok Tembakau Gelar Unjuk Rasa di Depan Kantor Kemenkes
- Kebijakan Kemenkes Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek Dipertanyakan, RPMK Dikritik
- Pembekuan PPDS Penyakit Dalam Unsrat Menuai Sorotan, Sikap Kemenkes Dipertanyakan