Siswa SMK Rakit Jabiru J430
Kamis, 12 Januari 2012 – 08:25 WIB
Kesulitan lainnya, pada saat pemasangan wing atau sayap. "Kadang seimbang kadang nggak. Kalau nggak seimbang jadi drag (gaya hambat)," tandasnya. Beruntung dia sudah melakukan magang di Sathar 23 Bandara Halim. "Di sana saya belajar indikator-indikator pesawat," ucapnya.
Sementara itu, Sugeng, instruktur pengajar dari FASI menyambut positif pekerjaan siswa-siswi SMK 29 Jakarta ini. "Saat ini anak-anak mulai aktif kembali, berarti bisa kejar target akhir bulan bisa diterbangkan," tandasnya.
Sugeng menilai, meski masih duduk di bangku sekolah, siswa-siswi tersebut sudah terampil merakit pesawat asal Australia tersebut. "Terutama anak-anak kelas 3 ya. Saya sendiri di sini cuma mengontrol mereka saja," kata pria yang memegang lisensi Jabiru untuk Indonesia itu.
Selain SMK 29 Jakarta, pelajar SMK yang sedang merakit pesawat Jabiru yakni SMK 12 Bandung. Meski pabrikan asal Australia, jelas Sugeng, biaya perawatan jauh lebih irit dibanding pesawat lain. "Karena bahannya 80 persen dari lokal," ungkapnya.
JAKARTA--Pembuatan pesawat Jabiru J430 selain melibatkan siswa-siswi jurusan AP (air flame and power plant), juga melibatkan siswa-siswi jurusan
BERITA TERKAIT
- WhatsApp Perbarui Desain Tampilannya, Lebih Segar
- Mengenali Ancaman Judi Online dan Bedanya dengan Gim Daring
- Iklan iPad Pro Terbaru Diprotes, Apple Minta Maaf
- WhatsApp Berbagi Cara Agar Chat Tidak Mudah Bocor
- HMD Meluncurkan Ponsel Ikonik Versi Kekinian, Nokia 3210
- Ikuti Tren AI, Apple Meluncurkan Chipset Anyar Berkinerja Kuat