Siswa SMK Rakit Jabiru J430

Siswa SMK Rakit Jabiru J430
Siswa SMK Rakit Jabiru J430
Kesulitan lainnya, pada saat pemasangan wing atau sayap. "Kadang seimbang kadang nggak. Kalau nggak seimbang jadi drag (gaya hambat)," tandasnya. Beruntung dia sudah melakukan magang di Sathar 23 Bandara Halim. "Di sana saya belajar indikator-indikator pesawat," ucapnya.

Sementara itu, Sugeng, instruktur pengajar dari FASI menyambut positif pekerjaan siswa-siswi SMK 29 Jakarta ini. "Saat ini anak-anak mulai aktif kembali, berarti bisa kejar target akhir bulan bisa diterbangkan," tandasnya.

Sugeng menilai, meski masih duduk di bangku sekolah, siswa-siswi tersebut sudah terampil merakit pesawat asal Australia tersebut. "Terutama anak-anak kelas 3 ya. Saya sendiri di sini cuma mengontrol mereka saja," kata pria yang memegang lisensi Jabiru untuk Indonesia itu.

Selain SMK 29 Jakarta, pelajar SMK yang sedang merakit pesawat Jabiru yakni SMK 12 Bandung. Meski pabrikan asal Australia, jelas Sugeng, biaya perawatan jauh lebih irit dibanding pesawat lain. "Karena bahannya 80 persen dari lokal," ungkapnya.

JAKARTA--Pembuatan pesawat Jabiru J430 selain melibatkan siswa-siswi jurusan AP (air flame and power plant), juga melibatkan siswa-siswi jurusan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News