Situasi Kondusif, Gempa 6,8 SR di Sulteng Aman dari Tsunami

Situasi Kondusif, Gempa 6,8 SR di Sulteng Aman dari Tsunami
Gempa. Foto ilustrasi: dokumen jawapos

jpnn.com, SULAWESI TENGAH - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, situasi pascagempa bumi 6,8 SR di Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (12/4) pukul 18.40, sudah kondusif. Hal itu berdasarkan pantauan Pusat Pengendali Operasi BNPB.

"Masyarakat yang mengungsi sebagian sudah pulang ke rumahnya," kata Sutopo, Sabtu (13/4).

Pengungsian sempat teridentifikasi di Kabupaten Kepulauan Banggai hingga Jumat (12/4) malam.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Banggai melaporkan pada Sabtu (13/4) pukul 06.00 WIB bahwa 1.300 kepala keluarga penyintas tersebar di empat titik, yaitu halaman kantor bupati, Masjid An-Nur komplek perkantoran, gedung DPRD dan Mapolres, telah kembali ke rumah mereka.

"Penyintas pulang ke rumahnya secara mandiri dan sebagian diantar oleh BPBD," ungkapnya.

Kondisi masyarakat di Kota Palu, Luwu, Banggai, Kepulauan Banggai sudah kondusif. Menurut dia, beberapa warga di Kabupaten Banggai masih ada di pegunungan karena rasa takut.

Pun demikian mereka yang ada di Kabupaten Kepulauan Banggai. "Namun sebagian besar warga yang awalnya mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing," jelasnya.

Meskipun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah menyatakan peringatan dini tsunami diakhiri sejak malam tadi, tidak seketika warga mau kembali ke rumahnya.

BMGK menduga bahwa struktur sesar yang menjadi pembangkit gempa ini adalah Sesar Peleng yang jalurnya berarah barat daya-timut laut di Pulau Peleng dan menerus ke Teluk Tolo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News