Skandal Separatisme di Bawaslu, Pakar Nilai Ada Masalah di Proses Seleksi
Dicontohkannya dengan tidak diindahkannya aduan masyarakat tentang Guripa saat seleksi berlangsung.
"Itu saja sudah menunjukkan adanya masalah dalam proses seleksi," kritiknya. "Jika yang seperti itu saja bisa lolos, bukan tidak mungkin lolosnya kandidat-kandidat bermasalah atau tidak layak juga terjadi di daerah-daerah lain."
Ia pun meminta tim seleksi (timsel) dan Bawaslu RI buka suara dan memberika klarifikasi.
"Semisal, apakah aduan tersebut sudah didalami dan dipastikan tidak bermasalah? Atau apakah ada klarifikasi dari Guripa Telenggen bahwa dirinya tidak terlibat atau sudah tidak lagi melibatkan dalam aktivitas OPM?" tuturnya.
"Jika ternyata itu adalah kelalaian, tentu saja selain harus ada koreksi keputusan, harus ada juga pihak yang bertanggung jawab atas kelalaian itu. Bawaslu RI saya kira tidak boleh lepas tangan," tegasnya.
Fahmi melanjutkan, sudah menjadi rahasia umum bahwa seleksi penyelenggara pemilu diwarnai adu rekomendasi dan representasi berbagai kelompok, baik ormas maupun kekuatan politik.
Ia pun meminta hal ini didalami, utamanya siapa atau kelompok mana yang direpresentasikan Guripa.
"Ini penting supaya bisa diketahui juga motif dan tujuan pelolosan itu. Apakah kelalaian semata atau memang bertendensi separatisme sejak awal?" ujarnya.
Fahmi melanjutkan, sudah menjadi rahasia umum bahwa seleksi penyelenggara pemilu diwarnai adu rekomendasi dan representasi berbagai kelompok
- Satgas Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Paniai, DPO Polda Papua Sejak 2015
- Benyamin Arisoi Bakal Jadi Pasangan Cawagub, ini Kata Irjen Fakhiri
- Calon Panwascam di Serang Mulai Jalani Tes CAT
- CAT CPNS 2024 Mulai 16 Mei, Sebegini Jumlah Pesertanya
- Yorrys Anggap Sinergisitas Antarpejabat Bisa Menjawab Tantangan di Papua
- 5 Berita Terpopuler: Heboh Regulasi PPPK 2024, Ada Komitmen Honorer Tuntas Tahun Ini, tetapi SK Tak Kunjung Diberikan