Soal Abu Bakar Baasyir, Jokowi Terjebak di Antara Dua Karang

Soal Abu Bakar Baasyir, Jokowi Terjebak di Antara Dua Karang
Soal Abu Bakar Baasyir, Jokowi Terjebak di Antara Dua Karang

Seorang pengamat Indonesia Ross Taylor mempertanyakan, apakah Jokowi kini melakukan hal yang dilakukan Morrison.

Tentu tak mengejutkan jika Jokowi mengabaikan kritikan Morrison atas rencana pembebasan Baasyir. Sama seperti ketika Morrison tak rela dicampuri oleh Indonesia dalam isu Kedubes mereka.

Komentar di Jakarta Post menuduh Jokowi berstandar ganda, dan mendesak Presiden "mendengarkan tangisan keluarga mereka yang dibunuh teroris di Bali dan di tempat-tempat lain di Indonesia".

Morrison juga menegaskan Australia akan memprotes jika Baasyir dibebaskan lebih awal. Dia mendesak Indonesia menunjukkan rasa hormat kepada korban bom Bali 2002 yang menewaskan 88 warga Australia.

Soal Abu Bakar Baasyir, Jokowi Terjebak di Antara Dua Karang Photo: Sebanyak 88 warga Australia kehilangan nyawa akibat ledakan bom di nightclub Sari di Bali pada Oktober 2002. (Supplied: Bill Hardy)

Namun putra Baasyir mengatakan ayahnya selama ini disalahpahami dan layak untuk dibebaskan.

"Dia tak bisa dikaitkan dengan terorisme. Yang dia lakukan adalah mengajarkan nilai-nilai Islam kepada masyarakat," katanya.

"Beberapa muridnya melakukan terorisme. Saya tak setuju dengan pendapat bahwa jika siswa membuat kesalahan, guru dan sekolah yang harus disalahkan," tambahnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News