Soal Danantara, Pengamat: Ide Baik tetapi Berisiko Tinggi

Oleh karena itu, kata dia, sudah semestinya sebuah lembaga penyimpanan dan pengelolaan dana investasi untuk masyarakat kian mudah diaudit.
“Peran BPK dan KPK bahkan semestinya ditingkatkan dalam mengawal duit investasi tersebut,” ungkap Efriza.
Lebih lanjut Efriza menambahkan jika kehadiran Danantara diistimewakan, sementara di sisi lain seolah mengabaikan realitas sebuah lembaga tidak bisa dilepaskan dari konflik kepentingan serta ketidakcermatan dan kelalaian dalam proses pengambilan keputusan, maka akan berbahaya.
"Pemahaman ini semestinya dikedepankan bahwa pengelolaan pendanaan semestinya lebih mengedepankan dasar proteksi, pengawasan, maupun pengauditan terhadap kebijakan yang diambil, bukan malah melonggarkannya," pungkas Efriza. (mcr8/jpnn)
Peneliti senior Citra Institute Efriza menilai bahwa ide mendirikan Badan Pengelola Investasi bernama Danantara sangat baik, tetapi berisiko tinggi.
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Ini Salah Satu Pilihan Investasi Optimal di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- Prabowo Ancam Bakal Ganti Direksi BUMN yang Malas dan Tidak Berprestasi
- 5 Berita Terpopuler: Banyak Honorer Gagal Tes PPPK Tahap 2, RPP Turunan UU ASN Harus Mengakomodasi, Begini Penjelasan BKN
- Tegur Direksi BUMN dalam Townhall Danantara, Prabowo Berikan Sejumlah Arahan Penting
- Prabowo Sebut Kekayaan Danantara Akan Tembus Rp 16 Ribu Triliun