Soal Gelombang Panas, Begini Kata BMKG, Mohon Disimak!
jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa Indonesia tidak terjadi gelombang panas.
Gelombang panas sendiri merupakan fenomena kondisi udara panas berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut, yang suhu maksimum hariannya lebih tinggi dari rata-rata hingga 5°C atau lebih.
Sementara itu, alasan wilayah Indonesia terhindar dari gelombang panas lantaran memiliki karakteristik dinamika atmosfer berbeda dari negara-negara yang berada di wilayah lintang-menengah tinggi.
"Fenomena gelombang panas ini biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam halaman resmi.
Menurut dia, secara geografis wilayah Indonesia berada di sekitar wilayah ekuatorial, sehingga memiliki karakteristik dinamika atmosfer yang berbeda dengan wilayah lintang menengah-tinggi.
Selain itu, wilayah Indonesia juga memiliki variabilitas perubahan cuaca yang cepat.
"Dengan perbedaan karakteristik dinamika atmosfer tersebut, maka dapat dikatakan bahwa di wilayah Indonesia tidak terjadi fenomena yang dikenal dengan gelombang panas atau heatwave," kata Guswanto.
Adapun yang terjadi di wilayah Indonesia ialah suhu panas harian yang umumnya disebabkan kondisi cuaca cerah pada siang hari, dan relatif lebih signifikan pada saat posisi semu Matahari berada di sekitar ekuatorial.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa Indonesia tidak terjadi gelombang panas.
- Pascagempa di Garut, Jasa Marga Pastikan Tol Cipularang dan Padaleunyi Aman
- Prakiraan Cuaca Riau 28 April 2024, BMKG Bilang Begini
- Gempa di Garut, BPBD Masih Pantau Seluruh Daerah
- BMKG Sebut Gempa Bumi di Garut tak Berpotensi Tsunami
- Prakiraan Cuaca Riau 26 April 2024, BMKG: Waspada Petir, Hujan Lebat
- BMKG Sebut Ada Risiko Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah Ini