Soal Keikutsertaan Atlet Transgender, Federasi Akuatik dan Rugbi Menolak, BWF & FIFA?

jpnn.com, JAKARTA - Federasi Bulu Tangkis Dunia BWF mulai mengkaji dan membantu mengambil keputusan berbasis bukti terkait kebijakan atlet transgender.
BWF mengikuti kebijakan pemerintah Inggris untuk membahas masalah transgender, baik di turnamen tingkat nasional maupun internasional.
"Hanya, kami memahami rekomendasi terkini dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan memulai riset spesifik dan penilaian untuk mendapatkan pengambilan keputusan berbasis hasil yang relevan di bulu tangkis yang adil bagi semua pihak," kata BWF sebagaimana dilansir Reuters pada Kamis (23/6).
Pihak yang pro terhadap transgender menyatakan tidak banyak studi untuk mempelajari dampak transisi gender terhadap performa fisik. Selain itu, atlet-atlet elite memiliki kemampuan fisik yang berbeda.
BWF menjadi federasi olahraga berikutnya yang memulai kajian kebijakan tersebut.
Sebelumnya, akhir pekan lalu, berdasarkan hasil pemungutan suara di Federasi Akuatik Dunia FINA, atlet transgender pria ke perempuan dilarang mengikuti kompetisi nomor putri.
Federasi Sepak Bola Dunia FIFA dan Federasi Atletik Dunia World Athletics juga sedang melakukan kebijakan serupa.
Sementara itu, IOC telah mengeluarkan aturan soal masalah tersebut. Selain itu, memberikan wewenang keputusan akhir kelayakan penampilan atlet-atlet transgender kepada setiap federasi olahraga.
Federasi Akuatik Dunia FINA dan liga rugbi menolak keikutsertaan atlet transgender. Bagaimana dengan BWF dan FIFA?
- Sudirman Cup 2025: Indonesia Turunkan Kekuatan Terbaik Lawan Thailand
- Glowing In The Dark di PIK Nite Run, Akan Ada Rekor MURI
- Barong Bola
- Pertandingan Sepakbola Duta Besar dan Jurnalis Perkuat Diplomasi Olahraga
- PORDI & Higgs Games Island Sukses Dorong Domino ke Kancah Global
- Diana Intimates Wear Luncurkan Koleksi Activewear, Tampil Bergaya saat Olahraga