Soal Putusan MA, Zaenal Minta Maaf

Soal Putusan MA, Zaenal Minta Maaf
MINTA MAAF.Entah Ngeles, atau memang tulus, politisi dari Partai Demokrat Zaenal Maarif meminta maaf kepada sesama caleg yang dikalahkannya di MA. Foto: Dok.pribadi
Menurut dia, pengajuan uji materiil itu awalnya dari pembicaraan bersama anaknya sesaat setelah pelaksanaan pemilu legislatif. "Kebetulan saat itu juga ada Pak Amir Syamsuddin yang pengacara, terus ditindaklanjuti ke MA, dan ternyata dikabulkan," tambahnya. Seperti diketahui, sesuai hasil penghitungan KPU, nama Zaenal dinyatakan tak lolos menjadi anggota dewan. Namun, pasca putusan MA, mantan wakil ketua DPR itu bisa terpilih.

 

Atas permintaan maaf Zaenal itu, mantan Ketua Pansus RUU Pemilu Ferry Mursyidan Baldan mengatakan bahwa kursi yang akan ditempati para caleg terpilih akibat putusan adalah kursi panas. Dia yakin, partai maupun anggota dewan yang memperoleh untung dari putusan MA itu tidak akan merasa nyaman. "Seandainya saya termasuk yang diuntungkan, saya tidak akan isi," tegasnya.

 

Sebab, menurut dia, sejak pertama diajukan, putusan MA tersebut jauh dari semangat memajukan tatanan pemilu dan demokrasi. "Kalau mau, saya sebagai ketua pansus (RUU Pemilu) bisa saja mengakali peraturan agar bisa lolos. Tapi, untuk apa mendapatkan kursi dengan cara seperti itu"? sindirnya.

 

Karena itu, meskipun Golkar termasuk yang diuntungkan dari putusan MA tersebut, Ferry menyarankan partainya tidak ikut menceburkan diri dalam pro-kontra. Partai berlambang pohon beringin itu mendapatkan tambahan sekitar 18 kursi. "Saya katakan kepada rekan di Golkar, kalau berbicara soal ini masih bicara untung rugi, pergi ke pasar saja," tandasnya.

 

JAKARTA - Sikap perlawanan partai yang menjadi korban putusan Mahkamah Agung (MA) tentang pembatalan penetapan kursi DPR tahap II makin nyata. Setelah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News