Soekirno Martosoekardjo, Setelah 48 Tahun 'Terjebak' di Rusia
Hanya Obati Rindu, Belum Ingin Jadi WNI Lagi
Kamis, 01 Juli 2010 – 08:07 WIB

PERTEMUAN- Soetoto, Helyawati, Dubes RI untuk Rusia Hamid Awaludin, Soekirno, Katarina di Deplu Jakarta.Foto: RAKA DENNY/JAWAPOS
Namun, dengan keleluasaan itu, Soekirno justru mengaku tidak nyaman. Dia beralasan Indonesia belum bisa menyetujui WNI yang ingin memiliki kewarganegaraan ganda. Soekirno menyatakan kepada Hamid, dengan berat hati dirinya ingin mempertahankan statusnya sebagai warga Rusia. "Terutama karena usia. Saya pilih tinggal di sana."
Soekirno kemudian mengakhiri wawancara. Namun, sejurus kemudian, dia mengisyaratkan untuk memberikan pernyataan penutup kepada para wartawan. Dengan tulus, dia mengutarakan penyesalan dirinya kepada rakyat Indonesia. Sebab, ilmu tinggi yang dia peroleh saat muda tidak bisa dimanfaatkan bagi rakyat di negeri ini.
Padahal, dia berangkat ke Rusia dengan niat untuk bisa berbakti kepada bangsa dan negara, walaupun akhirnya upaya itu berakhir tidak sesuai harapan. "Saya sebenarnya belajar kedokteran untuk bekerja di tanah air. Tapi, takdir berkata lain. Kini saya hanya bisa mengharap maaf dari bangsa ini," ungkapnya. (c5/agm)
SETELAH hampir setengah abad "terjebak" di Negeri Beruang Merah, Prof Dr Soekirno Martosoekardjo Rabu (30/6) bisa bertemu kembali dengan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu