Soenardi Merasa Nyaris Meninggal, Tetapi Gusti Allah Berkehendak Lain

Soenardi Merasa Nyaris Meninggal, Tetapi Gusti Allah Berkehendak Lain
Gubernur Ganjar berbincang dengan Soenardi dan istrinya. Foto: IG@ganjarpranowo

jpnn.com, SEMARANG - Kisah Stephanus Soenardi, salah satu penerima vaksin bagi peserta Prolanis Program JKN-KIS atau vaksin untuk khusus lansia dan komorbid di Kecamatan Mijen, menarik perhatian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Pria yang datang bersama istrinya itu mengaku pernah gagal divaksin kemudian hampir meninggal.

Saat ditemui Ganjar di tempat vaksin Kecamatan Mijen pada Jumat (13/8/), Soenardi mengaku sudah berusia 81 tahun. Dia bersyukur sehat sementara teman-teman seusianya banyak yang meninggal.

"Saya lahir tahun 1940, tapi di KTP tertulis 1947. Saya lebih suka lahir 1940, tidak apa-apa, bangga masih sehat karena teman-teman seusia saya sudah banyak yang meninggal," ujarnya.

Meski demikian, Soenardi mengaku kesehatannya sempat menurun beberapa waktu lalu. Tak hanya itu, menurut Soenardi, dia seakan sudah hampir meninggal.

"Kala wingi kula meh ditimbali Gusti, Pak. Tanggal kaleh. (Kemarin saya hampir dipanggil sama Tuhan, Pak. Tanggal dua.)," tutur Soenardi.

Ganjar yang terkejut langsung menanggapi, "Ditimbali pripun? (Dipanggil bagaimana?).

"Awalipun radi meriang, ajeng mendhet balsem malah dhawah. Lajeng mboten saget tangi. Ngglethak wonten bangku terus kados ceguken ngoten, terus mboten eling napa-napa. ( Awalnya agak meriang, mau ambil balsem justru jatuh. Kemudian tidak bisa bangun. Saat terkapar di bangku merasa seperti cegukan dan tidak ingat apa-apa.)," kata Soenardi menceritakan  saat kondisinya menurun.

Soenardi yang datang bersama istrinya itu mengaku pernah gagal divaksin kemudian hampir meninggal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News