Solidaritas Pangan Dunia: Program ‘Grain from Ukraine’ Membantu Negara Terdampak Krisis

Indonesia, yang juga mengandalkan impor gandum untuk memenuhi kebutuhan domestiknya, tetap berfokus pada keberlanjutan pasokan pangan meskipun ada gangguan pada pasokan global.
Dalam konteks ini, program “Grain from Ukraine” dapat memberikan solusi jangka panjang untuk membantu negara-negara yang kekurangan pangan dan pada saat yang sama, menjaga keberlanjutan pasokan gandum global, termasuk ke Indonesia.
Dengan terus mengirimkan pasokan gandum meskipun di tengah perang, Ukraina berupaya untuk mendukung negara-negara yang membutuhkan dan membantu menjaga keberlanjutan pasokan gandum global, serta mengurangi dampak terhadap ketahanan pangan dunia.
“Program seperti ‘Grain from Ukraine’ sangat penting untuk memastikan negara-negara yang bergantung pada impor gandum tetap memiliki akses ke pasokan pangan yang aman dan cukup,” ujar Ratna.
Jadi benar, lanjutnya, meskipun tengah menghadapi perang, Ukraina tetap berperan sebagai pemasok pangan global yang tangguh, yang tidak hanya mengatasi krisis pangan di negaranya, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi ketahanan pangan dunia melalui solidaritas internasional.(fri/jpnn)
Program Grain from Ukraine bertujuan untuk menyuplai gandum dan produk pertanian lainnya ke negara-negara yang paling terdampak krisis pangan.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Cetak Rekor, Serapan Beras Bulog Capai 1,3 Juta Ton Sepanjang April 2025
- David Herson Optimistis Target Swasembada Pangan di Era Presiden Prabowo Akan Tercapai
- Bulog Siap Dukung Koperasi Merah Putih untuk Memperkuat Ketahanan Pangan
- Serapan BULOG Jatim Tembus 300 Ribu Ton Setara Beras, Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir
- Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia Kunjungi Perum Bulog
- TNI dan IPB Bersinergi Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional