Sosialisasi Empat Pilar MPR Lewat Wayang Kulit di Kaki Gunung

Sosialisasi Empat Pilar MPR Lewat Wayang Kulit di Kaki Gunung
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid saat sosialisasi empat pilar. Foto: Humas MPR

jpnn.com, BATANG - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menggelar sosialisasi Empat Pilar MPR melalui metode Pagelaran Seni Budaya Wayang Kulit di Desa Gringgingsari, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada Rabu malam (11/3).

Sosialisasi Empat Pilar di Desa Gringgingsari yang terletak di daerah pegunungan ini dihadiri Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid.

"Tidak terpikir dalam hidup saya naik gunung untuk melakukan sosialisasi Empat Pilar MPR. Ternyata Kabupaten Batang ada di pegunungan," kata Jazilul ketika membuka Sosialisasi Empat Pilar MPR melalui pagelaran seni budaya wayang kulit di desa yang dikenal dengan wisata religi itu.

Pagelaran seni budaya yang dipadati warga desa itu mementaskan wayang kulit dengan dalang Ki Mangun Yuwono membawakan lakon "Semar Mbangun Khayangan".

Dalam pesan Empat Pilar, Jazilul mengatakan Indonesia tetap adem ayem tidak seperti negara-negara yang bergolak di Timur Tengah karena memiliki empat pilar penyangga yang bersatu menopang Indonesia yaitu Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Negara-negara di Arab tidak punya Pancasila, Indonesia punya Pancasila," ujarnya.

"Kedua, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi. Warga bisa guyub karena percaya UUD sebagai aturan bersama. Ketiga NKRI, dari Aceh hingga Merauke diikat dalam satu kesatuan yaitu NKRI, dan keempat Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetap satu. Dari dulu Indonesia kaya dengan keragaman budaya," jelasnya.

Dalam kaitan keragaman budaya itu, Jazilul mengatakan MPR ingin mendekati masyarakat dengan menghidupkan budaya.

Sosialisasi Empat Pilar di Desa Gringgingsari yang terletak di daerah pegunungan ini dihadiri Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News