Speedboat yang Ditumpangi 4 Wanita Pengungsi Rohingya Rusak di Tengah Laut

Speedboat yang Ditumpangi 4 Wanita Pengungsi Rohingya Rusak di Tengah Laut
Arsip foto. Pengungsi etnis Rohingya di tempat penampungan sementara di BLK Kandang Kota Lhokseumawe, Senin (7/9/2020). Foto: ANTARA/Khalis

jpnn.com, PEKANBARU - Petugas Imigrasi Bengkalis, Riau, mengamankan empat wanita warga negara Myanmar dari etnis Rohingya (pengungsi Rohingya) yang mencoba kabur ke Malaysia.

Keempat wanita tersebut selama ini tinggal di pengungsian di Kota Medan dan memiliki kartu pengungsi yang dikeluarkan UNHCR.

Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Riau M Tito Adrianto menyebutkan empat wanita tersebut sudah diamankan ke Kantor Imigrasi Bengkalis untuk selanjutnya dikembalikan ke Medan, Sumatera Utara.

"Para pengungsi diamankan petugas pada Kamis (29/7) saat hendak menyeberang menuju ke Malaysia menggunakan kapal cepat (speedboat)," katanya, melalui keterangannya di Pekanbaru, Senin.

Keempat pengungsi itu, kata dia, akan menuju Malaysia secara ilegal dari wilayah Medan.

Saat berada di perairan Pantai Pasir Putih, Desa Putri Sembilan, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, keberadaan mereka teridentifikasi petugas Satpolairud Polda Riau.

"Kebetulan kapal mereka rusak, dan petugas akhirnya mengamankan mereka untuk diserahkan ke pihak Imigrasi," kata Tito.

Keempat warga Myanmar tersebut adalah Sobika Begum, Ayesha Bibi, Hajera Bibi, dan Norbaha, dan ketiganya mengantongi kartu pengungsi UNHCR, sedangkan satu orang lainnya mengaku telah kehilangan kartunya saat berada di India.

Keempat wanita tersebut sudah diamankan ke kantor Imigrasi yang hendak kabur ke Malaysia secara ilegal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News