Sri Mulyani Beberkan Kondisi Ngeri-Ngeri Sedap soal Pertumbuhan Ekonomi 2023
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan pandangannya soal petumbuhan ekonomi pada tahun depan.
Bendahara Negara menyebut terdapat potensi penurunan terhadap target pertumbuhan ekonomi 2023 yang sebesar 5,3 persen.
“Kalau kami lihat 2023 ada tendensi revisi ke bawah terhadap proyeksi ekonomi akibat ketidakpastian global,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu.
Sri Mulyani menjelaskan salah satu faktor yang bisa membuat kondisi ekonomi menurun adalah kebijakan moneter yang hawkish dari bank-bank sentral di negara maju.
Bank-bank sentral di negara maju diperkirakan terus menaikkan suku bunga pada 2023 sehingga akan memukul pertumbuhan ekonomi.
“Tentu saja ekspor kita yang bisa tumbuh di atas 30 persen mungkin bukan menjadi baseline yang terus terjadi,” ujar Sri Mulyani.
Pemerintah pun akan sangat berhati-hati mengingat konsumsi juga berpotensi melemah akibat kenaikan harga komoditas.
Di sisi lain, Sri Mulyani mengakui bahwa konsumsi menjadi penopang pertumbuhan ekonomi 2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan pandangannya soal petumbuhan ekonomi pada tahun depan.
- BRI Lakukan Buyback, Ini Sebabnya
- Pesan Muhammadiyah soal Pengelolaan Tambang: Harus Berkesinambungan
- Maluku dan NTT Punya Segudang Potensi, tetapi Menghadapi Banyak Masalah
- Rasio NPL Bank Mandiri Terjaga di Level 1,02 Persen selama Kuartal I 2024
- Aset Bank bjb Tembus Rp 202,5 Triliun di Tengah Tantangan Perekonomian Indonesia
- Pesan Penting Kemendagri dalam Musrenbang Riau 2024