Sri Mulyani Sebut Ancaman Batam Makin Tinggi

Sri Mulyani Sebut Ancaman Batam Makin Tinggi
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Kapolri Jendral Tito Karnavian berdialog lewat penerjemah dengan para tersangka pembawa narkoba asal Tiongkok saat ekspos di Pelabuhan Logistik Sekupang, Jumat (23/2). F. Cecep M/BP/JPG

Selain membutuhkan kapal-kapal cepat yang canggih, Ani menyebut aparat juga memerlukan teknologi pendeteksi kapal-kapal penyelundup. Terutama penyeludup narkotika. Untuk itu, Ani berjanji akan memperkuat mesin dan teknologi pendeteksi.

"penyeludup sudah semakin berani, karena itu kami akan terus melakukan perbaikan kinerja, personel, hingga peralatan," katanya.

Ani mengapresiasi kerja aparat gabungan dalam menggagalkan upaya penyeludup sabu ke Indonesia. Terutama yang terjadi di perairan Batam dan Kepri.

Namun di satu sisi, dia mengaku prihatin karena maraknya tangkapan tersebut justru menunjukkan betapa ancaman narkoba untuk Indonesia begitu besar.

"Coba lihat ini, tahun 2017 saja kami menanganni 342 kasus dengan jumlah barang bukti 2,132 ton sabu. Tapi tahun ini, tak sampai dua bulan kami sudah menangani 57 kasus. Dan barang bukti sabunya 2,532 ton," katanya.(jpg)


Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi perhatian khusus terhadap maraknya kasus penyeludupan narkotika di perairan Batam, Kepulauan Riau.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News