Stabilkan Harga Jual Ayam, Kementan Bakal Musnahkan 288 Juta DOC
Iqbal mengatakan, Kementan hingga 24 Maret 2021 telah merealisasikan pengurangan HE fertil sekitar 38 persen dari target yang ditetapkan.
Terhitung dari periode 7 Maret hingga 10 April mendatang dengan target pengurangan 57,7 juta butir.
"Kementerian Pertanian telah memangkas sebanyak 22 juta butir atau setara 20,5 juta ekor DOC final stock," papar dia.
Kementan optimistis pengurangan jumlah produksi ayam ini bisa mengangkat harga ayam hidup atau live bird di tingkat petani.
Sementara itu, Iqbal menjelaskan Kementan pernah melakukan hal yang sama pertengahan pada 2020 di mana pada Agustus harga ayam hidup Rp 15.142 per ekor kemudian merangkak naik menjadi Rp 19.386 per ekor pada November 2020.
"Pada November 2020 harga naik dari koreksinya menjadi Rp 19.386 per ekor karena kami melakukan cutting HE fertil," kata Iqbal.
Iqbal menambahkan, harga ayam hidup sangat dipengaruhi oleh besarnya pasokan di kandang dan di pangkalan ayam.
Selain itu pada 2020 harga ayam hidup turun ke level terendahnya di harga Rp 13.718 per ekor.
Kementerian Pertanian menargetkan untuk memangkas jumlah produksi ayam untuk menjaga kestabilan pasokan dan permintaan yang berdampak pada harga jual.
- Jaring Potensi Petani Muda, Inilah 75 Nominee Young Ambassador Agriculture Pilihan Kementan
- Gelar Evaluasi dan Asistensi, Kementan Siap Kawal Program Wajib Tanam Bawang Putih
- Presiden Jokowi Senang Produksi Jagung Meningkat di Sumbawa NTB
- Tinjau Panen Jagung Bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi: Semua Pihak Ambil Langkah
- Regenerasi Petani, Kementan Gelar Bootcamp di Bogor
- Tingkatkan Teknologi Pertanian, Kementan Jalin Kerja Sama dengan Iran