Startup Kendaraan Listrik Ini Bangkrut dan Menghentikan Seluruh Operasi

Dalam pengajuan kebangkrutannya, Canoo menyampaikan bahwa perusahaan berutang uang kepada kurang dari 49 kreditor, dengan kewajiban yang harus dibayar kepada masing-masing pihak berkisar USD 10 juta hingga USD50 juta.
Sementara itu, nilai aset mereka kurang dari USD 50.000.
Beberapa pekan sebelum mengajukan kebangkrutan, Canoo merumahkan pekerja dan menghentikan operasi perusahaan di fasilitasnya di Oklahoma, Amerika Serikat.
Menurut seorang mantan karyawan, fasilitas itu belum pernah memproduksi satu kendaraan pun.
Canoo berharap bisa mendapatkan bantuan keuangan dari program pinjaman Departemen Energi Amerika Serikat, tetapi gagal memperoleh pinjaman.
Dalam pernyataannya perusahaan menyampaikan, "Meskipun dibuat di Amerika, berhasil dikirim ke organisasi-organisasi terhormat seperti NASA, Departemen Pertahanan, Layanan Pos Amerika Serikat, Negara Bagian Oklahoma, dan memiliki perjanjian dengan Walmart dan lainnya, Canoo sayangnya tidak dapat memperoleh dukungan keuangan dari Kantor Program Pinjaman Departemen Energi AS."
Perusahaan rintisan itu juga berusaha menjaring dana di pasar internasional, tetapi tidak berhasil menemukan peminat.
"Mengingat fakta bahwa upaya-upaya ini tidak berhasil, Dewan telah membuat keputusan sulit untuk mengajukan kebangkrutan," kata perusahaan.
Perusahaan rintisan (startup) kendaraan listrik Canoo mengajukan permohonan perlindungan dari kebangkrutan.
- Kiat Merawat Baterai Mobil Listrik Agar Kondisinya Tidak Cepat Menurun
- Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik, Bridgestone Hadirkan Ban EV Ready
- Huawei Meluncurkan Pengisian Daya EV Terbaru, Bisa Charger Truk Listrik
- Dua Hal Ini Dibutuhkan untuk Kesuksesan Transisi Energi
- Mundur dari Proyek Baterai EV di Indonesia, LG Ungkap Alasannya, Ternyata!
- Info Terbaru Dari Rosan soal Investasi LG di Indonesia, Silakan Disimak