Strategi Kemendes PDTT untuk Ketahanan Pangan PascaCovid-19

Strategi Kemendes PDTT untuk Ketahanan Pangan PascaCovid-19
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar saat pada konferensi pers secara virtual di Kantor Kemendes PDTT, Kamis (14/5). Foto: Humas Kemendes PDTT

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah menyiapkan 1,8 Juta Hektare lahan transmigrasi untuk membantu ketahanan pangan pasca pandemi covid 19.

Lahan pertanian tersebut akan dilakukan intensifikasi untuk mempercepat dan meningkatkan hasil panen padi.

Hal tersebut dikatakan Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar pada konferensi pers secara virtual di Kantor Kemendes PDTT, Kamis (14/5).

“Lahan yang bisa digunakan untuk intensifikasi ada 1,8 Juta Hektare lahan pertanian di 3,2 Juta Hektare kawasan transmigrasi. Lokasinya menyebar di beberapa daerah,” ujarnya.

Gus Menteri, sapaannya, menerangkan, dari 1,8 Juta Hektare lahan pertanian tersebut, sebanyak 500.000 Hektare telah melakukan aktifitas produksi.

Intensifikasi dilakukan untuk menggenjot percepatan dan peningkatan produksi padi di lahan tersebut.

Intensifikasi pada 500.000 Hektare lahan transmigrasi ini diperkirakan akan membantu memenuhi kebutuhan pangan sebanyak 16 Juta orang per tahun.

“Misalnya yang sudah ada ini, hasil panennya rata-rata sekitar 3-4 ton per hektare dalam satu kali tanam. Dalam program intensifikasi ini, sebisa mungkin hasil panen akan digenjot minimal 5-6 ton per hektar dalam satu kali tanam,” terangnya.

Kemendes PDTT telah menyiapkan 1,8 juta hetare transmigrasi untuk ketahanan pangan pascapandemi COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News