Strategi Kementan Tingkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Florikultura

Strategi Kementan Tingkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Florikultura
Ada 350 jenis yang menjadi binaan Direktorat Jenderal Hortikultura berdasarkan Kepmentan 104 Tahun 2020. Foto: Hortikultura

Pemuliaan Tanaman Hasilkan Varietas Lebih Baik

Selain Indonesia, Brazil juga turut dikenal sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman florikultura. Namun, menurut Pemulia Tanaman Hias Aglaonema, Gregori Hambali, keanekaragaman florikultura Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan Brazil.

Wilayah Indonesia dipisahkan oleh laut, sehingga florikulturanya lebih beragam.

Pemuliaan florikultura diperlukan untuk menciptakan varietas tanaman hias yang lebih baik dan beragam. Greg mengungkapkan, sebelum melakukan pemuliaan, harus mengenali jenis tumbuhan penyusun flora Nusantara untuk pemuliaan terlebih dulu.

Beberapa contoh tanaman hias yang menjadi tumbuhan penyusun flora Nusantara untuk pemuliaan adalah Aglaonema rotundum dan Dracaena jiewhoei.

Aglaonema rotundum merupakan tumbuhan penyusun yang sangat penting digunakan untuk pemuliaan aglaonema di daerah manapun di dunia karena berperan dalam menghadirkan warna merah pada varietas aglaonema baru. Aglaonema rotundum ini endemik di Sumatera.

Sementara itu, Dracaena jiewhoei yang juga endemik di Sumatera, merupakan tumbuhan penyusun yang menghasilkan bintik-bintik putih menyebar pada generasi kedua Dracaena.

“Aglaonema rotundum ini sangat penting untuk pemuliaan aglaonema di manapun di dunia karena dia lah yang memberikan warna merah pada aglaonema-aglaonema saat ini,” jelas Greg.

Direktur Buah dan Florikultura Liferdi Lukman mengungkapkan dari sekian banyak kekayaan florikultura di Indonesia, ada 350 jenis yang menjadi binaan Direktorat Jenderal Hortikultura berdasarkan Kepmentan 104 Tahun 2020.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News