Strategi Pemerintah Hidupkan Lagi Tuban Petro

Strategi Pemerintah Hidupkan Lagi Tuban Petro
Sri Mulyani. Foto: Bea Cukai

Akan tetapi, Indonesia belum matang dari segi hulu industri. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, TPI dapat membantu mengurangi defisit neraca perdagangan Indonesia.

Sebab, dengan aktif di industri hulu migas, impor bahan baku bisa dikurangi. ’’Dulu kita sudah inginkan ini akan dibangun (fasilitas pabrik petrokimia). Masalah TPI, banyak faktor masa lalu semenjak krisis (moneter 1998),” kata Ani –sapaan akrabnya.

TPI merupakan induk perusahaan dari PT Trans Pacific Petrochemical Indonesia (TPPI) yang dibentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) pada 2001 silam.

TPI didirikan sebagai solusi penyelesaian utang TPPI sebanyak Rp 3,2 triliun. Setelah restrukturisasi selesai, pemerintah menguasai 70 persen saham TPI. Sebanyak 30 persen sisanya dimiliki PT Tirtamas Majutama, perintis TPPI pada 1995.

Selanjutnya, TPI kembali mengalami kesulitan keuangan. Sejak 2012, TPI juga dinyatakan gagal bayar utang kepada Pertamina.

’’Sekarang jumlah utang plus bunganya itu sudah cukup besar. Jadi mereka (TPI) tersandera kondisi itu,’’ tambahnya. Anak perusahaan Tuban Petro, yaitu TPPI, bisa memproduksi benzene, toluene, dan xylene (BTX), bahan baku industri kimia dasar, industri tekstil, serta industri kemasan.

Menteri BUMN Rini Soemarno enggan menjelaskan lebih detail mengenai rencana konversi utang tersebut. Yang jelas, pemerintah akan melakukan investasi untuk mendorong industri petrokimia.

’’Kami kembangkan, dong. Nanti kami investasi tambahan,” ujarnya. (rin/c17/oki)

Pemerintah siap menghidupkan kembali PT Tuban Petrochemical Industries (TPI) yang sempat mati suri akibat terjerat utang.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News