Stunting, Ekofeminisme, dan Saran untuk Kaesang PSI

Oleh: Shakina Muannisa,

Stunting, Ekofeminisme, dan Saran untuk Kaesang PSI
Ratusan kader dan pendukung Partai Solidaritas Indonesia atau PSI saat mendaftar di KPU Lombok Timur. Foto: PSI Lombok Timur for JPNN.com

Pendidikan dalam konteks partai politik dan agenda politik Kaesang Pangarep serta Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dapat menjadi landasan penting untuk membentuk kesadaran dan tindakan dalam bidang-bidang tersebut.

Pendidikan dalam kurikulum partai politik, khususnya PSI, dapat mengintegrasikan isu-isu lingkungan, ekofeminisme, dan kesetaraan gender dalam program-programnya.

Kaesang Pangarep dan kader-kader PSI diharapkan dapat memperjuangkan pendidikan yang mencakup pemahaman akan keterkaitan antara ekologi, gender, dan keadilan sosial.

Mereka bisa mendorong penyusunan kurikulum yang mendidik anggota partai tentang dampak lingkungan pada kesetaraan gender, serta bagaimana langkah-langkah politik dapat berkontribusi pada pemecahan masalah-masalah tersebut.

Selain pendidikan dalam kurikulum pelatihan partai, kampanye-kampanye yang dijalankan oleh Kaesang dan kader-kader PSI juga dapat memasukkan isu-isu lingkungan, ekofeminisme, dan kesetaraan gender.

Mereka bisa menggunakan platform politik mereka untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya hubungan antara isu-isu ini, serta bagaimana kebijakan-kebijakan yang inklusif dapat menciptakan perubahan positif dalam masyarakat.

Dengan mengintegrasikan isu-isu lingkungan, ekofeminisme, dan kesetaraan gender dalam kurikulum pendidikan partai serta melalui kampanye-kampanye yang mereka jalankan, Kaesang dan kader-kader PSI dapat memainkan peran yang signifikan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dan merumuskan kebijakan-kebijakan yang inklusif dalam rangka menciptakan perubahan positif dalam lingkungan dan masyarakat.

Dalam kesimpulan, peran partai politik dalam menerapkan perspektif ekofeminisme sangat penting untuk memastikan keberlanjutan lingkungan dan keadilan gender.

Partai politik bisa berperan sebagai agen perubahan dengan memperjuangkan kurikulum yang memasukkan isu-isu lingkungan dan kesetaraan gender

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News