Stunting Memengaruhi Perkembangan Otak Anak, Waspadalah!

Stunting Memengaruhi Perkembangan Otak Anak, Waspadalah!
Edukasi dan suplementasi nutrisi dalam rangka pencegahan stunting bersama Morinaga Chil Go!. Foto dok. Morinaga Chil*Go!.

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah menargetkan angka stunting 2024 sebesar 14 persen. Untuk mencapai hal ini, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta setiap kepala daerah bisa menekan angka stunting di daerah masing-masing, demi menuju Indonesia Zero Stunting pada 2030.

Hal ini karena angka stunting nasional masih di atas ambang yang ditentukan WHO, yakni 20 persen.

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting memang turun dari 24,4 persen di 2021 menjadi 21,6 persen di 2022. Namun, perjalanan mencapai target angka stunting 14 persen masih cukup panjang.

"Kunci mencegah stunting adalah memberi anak asupan nutrisi yang baik, tepat dan sehat," kata dr. Muliaman Mansyur, Head of Medical KALBE Nutritionals dalam keterangannya, Rabu (15/2).

Dengan asupan nutrisi yang baik, tumbuh kembang anak akan terjaga, sekaligus mencegah berbagai macam penyakit, dan memperkuat sistem imun anak.

Hal ini dimulai dari pemberian ASI eksklusif sejak kelahiran hingga anak berusia 6 bulan, lalu, dilanjutkan dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI) berbasis protein hewani seperti telur, ikan dan susu yang memang kaya akan protein. 

"Kami juga  harus mendukung dan mengedukasi orang tua agar selalu mendapatkan informasi akurat mengenai asupan nutrisi yang tepat untuk anak, termasuk dalam mencegah stunting,” terangnya.

Gregorius Daru Smaragiri, Business Unit Head Morinaga Chil Go! mengakui peran penting orang tua dalam mencegah kejadian stunting pada anak.

Perawakan pendek pada anak bukanlah ketakutan utama akibat stunting, melainkan dampaknya pada perkembangan otak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News