Suara Para TKW yang Sudah Tak Tahan Tinggal di Negeri Jiran
Nur Bisa Bawa Gaji, Santi Ingin Kuliah Lagi
Rabu, 01 September 2010 – 08:08 WIB
Karena pekerjaan yang dia jalani selama enam bulan tidak sesuai dengan perjanjian, Santi "sapaan akrab Susanti" akhirnya melarikan diri dari rumah majikan. Sayangnya, dokumen pribadinya disita majikan. "Ya pendek cerita, akhirnya saya dibawa ke sini," ungkapnya tanpa ingin menceritakan perjalanannya hingga sampai di penampungan.
Alumnus D-3 Akademi Sekretaris dan Manajemen Marsudirini (ASMI) Santa Maria Jogjakarta jurusan bahasa Inggris itu sudah enam bulan tinggal di penampungan TKI. Wanita kelahiran 13 Juni 1982 tersebut menanti giliran dipulangkan ke Indonesia. "Mungkin Lebaran kali ini saya merayakannya di penampungan," tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Santi menyatakan sangat ingin segera tiba di Indonesia. Dia tidak hanya ingin bisa cepat berkumpul dengan keluarga. Tapi, anak kelima di antara enam bersaudara itu juga sudah ngebet ingin melanjutkan kuliah program sarjana di Jogjakarta. "Saya sangat ingin nerusin kuliah S-1," katanya.
Setelah lulus nanti, Santi tidak ingin bekerja lagi ke luar negeri. Dia berencana menjalani kuliah sekaligus bekerja. "Kalau tahu begini akhirnya, mending saya membuka usaha di rumah saja," ujarnya. (*/c5/ari)
Sekitar 80 tenaga kerja Indonesia (TKI) di Johor Bahru, Malaysia, menunggu deportasi karena tak memiliki dokumen resmi. Mereka harus hengkang dari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor