Suara Pemilih Rawan Hilang di 80 Ribu Lokasi TPS
jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) merilis peta kerawanan pemilu jelang pemungutan suara Pilkada 2018 yang digelar serentak di 171 daerah, Rabu (27/6) mendatang.
Hasilnya, dari total 387.599 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 171 daerah, sebanyak 91.979 TPS masuk kategori rawan akurasi data pemilih.
Kemudian, rawan hilangnya hak pilih di 80.073 TPS dan rawan politik uang di 26.789 TPS.
"Ada 17 indikator, namun tiga indikator paling besar menyebabkan kerawanan di TPS. Yaitu, terdapat pemilih yang memenuhi syarat tapi tak terdaftar di daftar pemilih tetap (DPT)," ujar anggota Bawaslu M Afifuddin di Jakarta, Senin (25/6).
Indikator lain, terdapat pemilih yang tidak memenuhi syarat tapi terdaftar di DPT dan keberadaan pemilih disabilitas.
Kemudian, tempat tinggal pemilih jauh dari TPS, surat pemberitahuan memilih tidak terdistribusi dengan baik dan praktik memengaruhi pemilih untuk memilih berdasarkan SARA.
"Menghadapi kondisi yang ada, Bawaslu akan meningkatkan pengawasan di TPS-TPS yang masuk kategori rawan," katanya.
Bawaslu juga mengajak pemilih melaporkan potensi pelanggaran, terutama terkait hak pilih, politik uang dan politisasi SARA.(gir/jpnn)
Bawaslu akan meningkatkan pengawasan terhadap TPS yang masuk kategori rawan saat Pilkada serentak.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Pj Gubernur NTB Mangkir Dipanggil Bawaslu, Pengamat: Pejabat Seharusnya Memberi Contoh
- Begini Nasib Anggota Bawaslu Kepri Setelah Kedapatan Pakai Narkoba
- Pilgub Banten 2024: Dimyati Natakusumah Mendaftar di 4 Parpol Termasuk PDIP
- Pilgub Sumut 2024, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Bacagub dari PKB
- Pj Gubernur NTB Mangkir Pemeriksaan Bawaslu Terkait Acara Golkar
- Mantan Kaba Intelkam Polri Paulus Waterpauw Masuk Bursa Pilgub Papua