Sudahkah Pemerintah Melakukan Kajian Komprehensif soal New Normal?

Sudahkah Pemerintah Melakukan Kajian Komprehensif soal New Normal?
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. Foto: Humas MPR RI

Rerie mencontohkan, dalam menghadapi pandemi corona, sejumlah negara menjadikan R sebagai salah satu pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan kepublikan untuk menetapkan lockdown, maupun kemudian untuk melonggarkannya, bahkan mencabutnya. R adalah huruf yang melambangkan angka reproduksi, kemampuan suatu penyakit menyebar.

Pedoman kerja yang digunakan ialah mereka berupaya keras agar angka reproduksi itu berhasil ditekan sampai konsisten di bawah 1.

“Bagaimana dengan R di Indonesia? Saya kira perlu memastikan, sebelum pelonggaran kebijakan diterapkan, angka penyebaran infeksi konsisten di bawah 1 (R<1),” ujar Rerie.

Selain itu, tambah Rerie, kesiapan pelaksanaan protokol kesehatan secara luas yang mensyaratkan kelengkapan sarana dan prasarana pendukung di area publik juga perlu segera direalisasikan.

Di sejumlah pasar tradisional dan area publik di wilayah DKI Jakarta, misalnya, belum terlihat tempat cuci tangan yang memadai. Demikian pula pembatasan jarak antarindividu.

"Sehingga seringkali terlihat kerumunan orang, bahkan tanpa masker, di sejumlah pasar," ucapnya.

Karena itu, Rerie mengungkapkan, yang terpenting dari semua aturan adalah memastikan bagaimana kedisiplinan masyarakat dapat ditingkatkan dalam mematuhinya.

Rerie mengambil contoh, menjelang Lebaran beberapa waktu lalu, terjadi peningkatan aktivitas masyarakat di luar rumah tanpa mematuhi protokol kesehatan di sejumlah tempat.

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat meminta pemerintah berhati-hati dan memperhitungkan semua faktor dalam mengambil kebijakan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News