Suhardi Alius: Jangan Marginalkan Mantan Teroris

Suhardi Alius: Jangan Marginalkan Mantan Teroris
Suhardi Alius. Foto: Istimewa for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kepala BNPT Suhardi Alius mengatakan, nasionalisme dan kebangsaan harus dikedepankan dalam penayangan peristiwa terorisme.

Pasalnya, selama ini media lebih sering mempertimbangkan keuntungan dengan mengkreasi berita dari peristiwa terorisme, tanpa mempertimbangkan dampak yang terjadi di masyarakat.

“Kadang-kadang media menjadi trigger dengan mengkreasi peristiwa terorisme dengan pemberitaan yang tidak proporsional. Mungkin pertimbangannya rating dan oplah media bersangkutan yang berujung pada keuntungan. Namun, mereka juga harus memperhitungkan dampaknya di masyarakat,” kata Suhardi saat menjadi pembicara pada pembukaan Rapimnas Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) di Hotel Santika, Depok, Rabu (15/11).

Menurut mantan Sestama Lemhanas itu, dampak penayangan berita terorisme yang tidak proporsional sangat besar di masyarakat, terutama dari keluarga korban.

Hal itu malah akan menambah kebencian dan beban psikis mereka.

“Ini harus dihitung dengan baik-baik. Silakan beritakan masalah terorisme dan radikalisme, tapi harus secara proporsional yang mendidik sehingga masyarakat mempunyai ketahanan dalam menghadapi imbas dari kejadian itu,” ujar mantan Kabareskrim Polri ini.

Karena itu, dia berharap KPI bisa menjadi wasit,terhadap seluruh aspek penyiaran baik televisi maupun radio agar bisa memberikan pembelajaran pada masyarakat walaupun itu tidak populer.

“Carikan bagaimana metode dan caranya supaya penyiaran itu mempunyai kontribusi pada kebaikan bangsa dan negara dan pendidikan kepada masyarakat,” tegas Suhardi.

Kepala BNPT Suhardi Alius mengatakan, nasionalisme dan kebangsaan harus dikedepankan dalam penayangan peristiwa terorisme.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News