Sukarelawannya Gemas dan Siap Bertempur, Jokowi Tampak Enggak Happy

Sukarelawannya Gemas dan Siap Bertempur, Jokowi Tampak Enggak Happy
Benny Rhamdani berbicara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum acara Nusantara Bersatu di SUGBK, Senayan, Sabtu (26/11). Foto: WAG

Namun, kata pria berdarah Minang itu, Presiden Jokowi tidak perlu meladeni pembisik yang demikian karena itu dapat merusak demokrasi di negeri ini.

"Sudah benar, Presiden seharusnya enggak perlu merespons, berpikir jernih. Saya melihat justru Presiden enggak happy dengan statement mereka, sebab bisa memicu gesekan, konflik," tutur Pangi.

Sebelumnya, Benny dalam video tersebut mengatakan serangan kepada Jokowi sebagai kepala negara terus terjadi meskipun Pilpres 2019 telah berakhir.

"Kita ini pemenang pilpres, kita ini besar, tetapi serangan lawan ini masih terus," kata Benny di hadapan Jokowi seperti dikutip dari video yang beredar, Senin (28/11).

Wakil ketua umum Partai Hanura itu pun menyarankan agar Presiden Jokowi melakukan amplifikasi atas berbagai program andalannya.

Benny juga mengatakan sebenarnya para sukarelawan pendukung Jokowi siap melawan balik pihak yang menyerang eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.

"Kita gemas, Pak, ingin melawan mereka. Kalau mau tempur lapangan, kita lebih banyak," kata Benny kepada Jokowi.

Anggota DPD RI periode 2014-2019 itu pun mendorong Jokowi melakukan langkah hukum jika memang tidak menghendaki perlawanan frontal di lapangan.

Pangi Syarwi Chaniago menganalisis video sukarelawan Jokowi yang siap bertempur meladeni serangan lawan politik di sela-sela aksi Nusantara Bersatu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News