Sulitnya Menjadi Elite
Selasa, 02 April 2013 – 05:08 WIB

Sulitnya Menjadi Elite
PARIS - Pengalaman Chelsea dan Manchester City menunjukkan bahwa uang bisa membeli gelar. Paris Saint Germain (PSG) sedang mengikuti jejak kedua klub asal Inggris itu. Targetnya, dalam lima musim ke depan, mereka bisa menjuarai Liga Champions. Mereka juga ditangani Carlo Ancelotti yang sudah dua kali menjuarai Liga Champions bersama AC Milan. Tujuannya jelas, secara instan mereka ingin menjadikan PSG sebagai klub elite Eropa. Nah, melawan Barca menjadi ujian mereka: sudah layak belum disebut sebagai klub kelas wahid di Eropa.
Musim ini, PSG sudah melangkah cukup jauh setelah absen dari fase knock-out selama 18 tahun terakhir. Namun, Thiago Silva dkk harus menghadapi tantangan berat di perempat final, yakni Barcelona, yang akan mereka jamu di first leg dini hari nanti WIB (siaran langsung SCTV pukul 01.45 WIB).
Sejak diambil alih Qatar Investment Authority (QSI) dalam dua musim terakhir PSG telah membelanjakan 260 juta euro atau setara Rp 3,2 triliun di bursa transfer. Bintang kelas dunia seperti Zlatan Ibrahimovic, Thiago Silva, Ezequiel Lavezzi, dan Javier Pastore didatangkan.
Baca Juga:
PARIS - Pengalaman Chelsea dan Manchester City menunjukkan bahwa uang bisa membeli gelar. Paris Saint Germain (PSG) sedang mengikuti jejak kedua
BERITA TERKAIT
- Intanon Bikin Kejutan di Sudirman Cup 2025, Lihat Klasemen
- Barcelona Vs Inter 3-3: Pemain Seperti Ini Lahir Setiap 50 Tahun
- PSM Gugur di Semifinal ACC, Liga 1 tak Punya Taring di ASEAN
- Barcelona vs Inter Milan: Blaugrana Masih Dibayangi Trauma 15 Tahun Lalu
- Ganda Campuran Masih Kurang Memuaskan, PBSI Coba Formula Rinov/Gloria Lawan Denmark
- Sudirman Cup 2025: Indonesia Tampil Beda Lawan Denmark