Sumsel Memasuki Puncak Suhu Udara Maksimum, Waspada!

jpnn.com, PALEMBANG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut pada umumnya wilayah Indonesia lainnya, pola suhu udara di Sumatra Selatan memiliki dua puncak yakni pada April-Mei dan September-Oktober.
Hal ini berkaitan dengan deklinasi matahari terhadap wilayah tropis yang secara praktis dikenal sebagai gerak semu matahari.
Puncak suhu tertinggi di Sumatra Selatan pada pada bulan September berkisar 33,3 derajat selsius.
Peningkatan suhu udara ini dikuti oleh kelembapan udara yang berkisar antara 65 persen hingga 75 persen.
"Hal ini berdampak pada tingkat kenyamanan di mana kita akan merasa lebih panas dari suhu yang sebenarnya," ungkap Kepala Stasiun Klimatologi kelas I Sumatra Selatan Wandayantolis, Senin (26/9).
Menurutnya, tingkat kelembapan ini terkait langsung dengan naiknya suhu udara.
"Jadi, meski curah hujan mulai meningkat yang berarti membawa peningkatan uap air. Namun, laju penguapan menjadi lebih tinggi," ujar Wandayantolis.
Adapun puncak suhu maksimum pada September hingga Oktober ini diikuti oleh tercapainya suhu minimum di pagi hari.
Suhu udara di Sumatera Selatan memasuki puncak suhu udara maksimum, waspada akan dampaknya
- Edarkan Sabu-Sabu, KZ Ditangkap Satresnarkoba Polres Ogan Ilir
- Jelang Keberangkatan JCH Asal Sumsel ke Tanah Suci, Herman Deru: Persiapan Sudah Maksimal
- 2 Hektare Lahan Gambut di Palem Raya Ogan Ilir Terbakar, Tim Gabungan Terjun Lakukan Pemadaman
- RDP DPR, Cik Ujang Dorong Penguatan Otda Percepatan Pembangunan Tol Sumsel-Bengkulu
- Rumah yang Terbakar di Palembang Ternyata Pernah Ditempati Mantan Wakil Gubernur Sumsel
- Herman Deru Siapkan Bantuan Rp 50 Miliar untuk Pemerataan Pembangunan di Musi Rawas